Dokter Mengkhawatirkan Isi Kepala Marc Marquez

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter legendaris MotoGP, Claudio Costa, mengatakan tidak khawatir dengan kondisi kesehatan Marc Marquez. Dia justru lebih khawatir dengan "isi kepala" pebalap asal Spanyol tersebut.

Dokter pendiri Mobile Clinic itu mengatakan lebih mengkhawatirkan kelelahan yang bakal dihadapi Marquez pada musim 2023 ketimbang kondisi lengan kanan dan masalah penglihatan ganda yang pernah mendera.

Baca juga: Polda Jateng Persiapkan Jalur Mudik Lebaran 2023

AFP/TOSHIFUMI KITAMURA Pebalap Repsol Honda Marc Marquez merayakan keberhasilan dalam meraih pole position MotoGP Jepang 2022 di Sirkuit Motegi, Sabtu (24/9/2022) sore WIB. Link live streaming MotoGP Jepang tersedia di bagian akhir artikel ini. Terkini, Marc Marquez akan kembali tampil pada MotoGP Thailand 2022 yang dijadwalkan berlangsung di Chang International Circuit, Buriram, 30 September hingga 2 Oktober 2022.

"Dia menderita apa yang dia derita, tapi kekuatan pebalap ada di kepala dan tidak ada kendala yang bisa menghentikan keinginan untuk menang," kata Costa, dilansir dari Crash.net, Senin (27/2/2023).

“Saya pikir masalah bahu entah bagaimana dapat diatasi, meskipun fungsionalitas penuh tidak akan pernah kembali, sementara diplopia adalah sesuatu yang harus tetap terkendali. Saya tidak khawatir tentang kedua masalah itu," kata dia.

“Saya khawatir dengan kepala Marquez karena dia mungkin lelah," ucap Costa.

Marquez sendiri mengatakan siap untuk tampil maksimal di musim 2023. Dia berencana untuk kembali mengincar gelar juara dunia yang lepas karena cedera sejak 2020.

Baca juga: Per Februari 2023, Sudah Ada 22 Bengkel Konversi Motor Listrik

AFP/TOSHIFUMI KITAMURA Pebalap Repsol Honda setelah berhasil meraih pole position atau posisi terdepan pada sesi kualifikasi MotoGP Jepang 2022 di Sirkuit Motegi, Prefektur Tochigi, Sabtu (24/9/2022) sore WIB. Terkini, Marc Marquez harus berjuang melalui Q1 untuk bisa lolos ke Q2 guna memperebutkan pole position MotoGP Thailand 2022.

“Dia ingin menang lagi dan dia membutuhkan hasil untuk mendorong mimpinya: mereka harus memberinya motor yang menempatkannya pada posisi untuk benar-benar bersaing," kata dokter berusia 82 tahun tersebut.

"Dia pantas mendapatkannya dan kita semua pantas untuk bisa melihat lagi keajaiban yang dia mampu," ujar Costa.