Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Optimis Capai 2 Juta Unit Mobil di 2030

Kompas.com - 23/02/2023, 18:55 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif optimistis pasar mobil domestik bisa menembus 2 juta unit pada tahun 2030.

Kondisi terebut, ditopang dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi, peluncuran model-model baru di segmen gemuk, dan masih rendahnya rasio kepemilikan mobil Tanah Air yaitu 99 unit per 1.000 orang.

Mobil di segmen A dan B dengan banderol di bawah Rp 300 juta akan memimpin pertumbuhan pasar hingga 2030, karena cocok dengan daya beli masyarakat Indonesia.

Baca juga: Klarifikasi Kemenperin, Kenaikan Harga LCGC Rp 5 Juta Bukan 5 Persen

Diskusi Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit? yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2/2023). dok.Anshary Diskusi Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit? yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Sementara itu, kapasitas produksi mobil nasional sebanyak 2,3 juta unit per tahun dipercaya sanggup menopang penjualan mobil 2 juta unit. Tapi kini memang kapasitas terpakai belum maksimal.

Demikian dikatakan Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Ditjen IMATAP Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dodiet Prasetyo dalam diskusi "Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit” yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

"Pemerintah bisa melakukan intervensi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan mobil. Pemerintah juga mendorong peralihan mobil dari ICE ke elektrifikasi,” ucapnya dia.

Optimisme tersebut juga diamini oleh Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy yang menjadi salah satu panelis di diskusi itu.

Baca juga: Motor Listrik Yadea Langsung Disiksa buat Freestyle di IIMS 2023

Ilustrasi penjualan mobilKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi penjualan mobil

Ia mencatat, tahun 2000-an, pasar mobil domestik hanya 300.000 unit. Namun, pada 2012, pasar mobil sudah menembus 1 juta unit.

Adapun tahun lalu, pasar mobil kembali menembus 1 juta unit, setelah sempat terpuruk pada 2020 akibat pandemi Covid-19 dan mulai pulih pada 2021.

“Pemicu pertumbuhan pasar otomotif adalah kenaikan PDB per kapita, yang dapat mendongkrak daya beli masyarakat. Dengan begini, mereka bisa membeli mobil dan menggenjot pasar,” kata Anton.

Dia menyatakan, sejauh ini, mobil di segmen A dan B dengan kapasitas mesin kecil, harga di bawah Rp 300 juta masih menjadi motor pertumbuhan penjualan. Kontribusi segmen ini terhadap total pasar mencapai 48 persen.

Baca juga: Toyota Berencana Ekspor Kijang Innova Zenix ke Pasar Australia

Ilustrasi ekspor mobil.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi ekspor mobil.

Contoh mobil di segmen ini adalah LCGC Agya, LMPV Avanza-Veloz, dan Toyota Rush. Di luar itu, Anton menerangkan, mobil niaga berperan signifikan, karena ekonomi tumbuh.

“Segmen ini perlu dikembangkan untuk mendongkrak pasar mobil. Di Toyota, mobil segmen A dan B menyumbangkan 70 persen dari total penjualan,” kata Anton.

Dia menambahkan, industri mobil juga sanggup memacu ekspor. Di era 2000-an, ekspor mobil utuh sangat kecil, namun tahun lalu sudah mencapai 473 ribu unit. Artinya, produksi mobil tahun lalu sudah berkisar 1,4-1,5 juta unit.

Dari sini, dia menilai, target produksi mobil 2 juta unit yang sempat disebut pemerintah bukan mustahil, karena ekspor juga cukup kuat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau