Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruknya Transportasi Umum Bikin Pengguna Kendaraan Pribadi Meningkat

Kompas.com - 18/01/2023, 06:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyaknya masyarakat yang bergantung pada kendaraan pribadi ternyata berpengaruh besar terhadap konsumsi bahan bakar minyak atau BBM, termasuk BBM bersubsidi.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, semestinya anggaran subsidi lebih diarahkan pada pengembangan moda transportasi massal.

Menurutnya, sebanyak 80 persen penggunaan BBM bersubsidi adalah untuk keperluan transportasi.

Baca juga: Perbedaan Sanksi Tidak Punya SIM dan Tidak Bawa SIM

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Sebelumnya pemerintah menyampaikan bahwa penyaluran BBM bersubsidi kerap salah sasaran, karena sebagian besar penggunanya bukan masyarakat tidak mampu.

Djoko mengatakan, hal itu turut dipengaruhi oleh layanan transportasi umum yang kurang baik. Alhasil masyarakat pengguna kendaraan pribadi yang menggunakan BBM bersubsidi.

“Buruknya layanan transportasi umum, (berpengaruh terhadap) pengguna sepeda motor meningkat,” ujar Djoko, dalam keterangan tertulis (17/12/2023).

Baca juga: Brio Geser Avanza Jadi Mobil Terlaris 2022, Xpander Merosot

Berdasarkan catatannya, pada 2012 lalu sebanyak 93 persen BBM dihabiskan untuk kendaraan pribadi, yakni 40 persen untuk sepeda motor dan 53 persen untuk mobil.

Kondisinya tidak jauh berbeda terjadi saat ini, pasalnya ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi masih tinggi.

Ia menambahkan, pengembangan transportasi umum menjadi sangat penting agar masyarakat dapat bermobilitas dengan mudah tanpa bergantung kepada kendaraan pribadi.

Baca juga: Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected Meluncur, Harga mulai Rp 27 Juta

Bus Transjakarta bertenaga listrik di Jakarta.Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Bus Transjakarta bertenaga listrik di Jakarta.

Meski begitu, peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi umum tidak akan terjadi dalam waktu singkat, karena perlunya pengembangan yang optimal dan merata.

Namun, Djoko mengingatkan agar hal itu harus terus menjadi prioritas. Salah satunya dengan memberikan subsidi terhadap pengembangan transportasi umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau