JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian supercar alami overheat kembali terjadi. Kali ini dialami oleh Lamborghini Aventador berwarna kuning di kawasan Jalan Panjang Arteri, sebelum RS Medika Permata Hijau, Sabtu (14/1/2023).
Video kejadian tersebut diunggah akun Instagram @inuu3312 dan diunggah ulang oleh akun Agoez_bandz4.
Tampak mobil berkelir kuning tersebut sedang berhenti di jalur Transjakarta dalam posisi kap mesin dibuka dan mengeluarkan asap.
Selain itu, pada bagian kolong kendaraan juga tampak keluar cairan. Pemilik Aventador tersebut juga tampak sedang menelepon di pinggir kendaraannya ketika sedang direkam.
Baca juga: Spesifikasi Lamborghini Huracan Sterrato, Crossover Bertenaga 600 HP
View this post on Instagram
Menanggapi kejadian tersebut, Imam Choiri alias Apre, Pemilik Bengkel AP Speed di Bekasi mengatakan, kemungkinan mobil tersebut mengalamai overheat atau mesin kepanasan.
"Itu karena overheat, panas, supercar mesinnya di belakang, pendinginannya sepertinya kurang," ucap Apre kepada Kompas.com, Sabtu (14/1/2023).
Menurutnya, supercar dengan performa yang tinggi harus dibawa di jalanan yang lancar, bukan macet-macetan. Jadi jika kecepatan tinggi, sistem pendinginnya bisa maksimal dan mesin adem.
Baca juga: Masa Bulan Madu Stargazer Sudah Habis, Begini Kata Hyundai
Untuk Lamborghini Aventador sendiri, versi standarnya menggunakan mesin V12 6.500 cc yang menghasilkan 700 PS atau 690 TK. Jadi mesin butuh pendinginan yang maksimal dengan performa tinggi tersebut.
"Supercar enggak dipakai terus sampai macet-macetan. Seperti motor gede, kalau macet-macetan panas, kalau ngebut ya adem (mesinnya), dapat angin," kata Apre.
Selain itu, asal pabrikan supercar yang kebanyakan dari Eropa kurang cocok dengan iklim di Indonesia menurut Apre. Jadi ada kemungkinan mesin bisa alami overheat karena suhu udara yang terlalu panas.
Mengenai penyebab overheat, Apre menyebutkan ada banyak kemungkinan. Misal untuk supercar, ekstra fan yang bantu mendinginkan mesin mati atau ada selangnya yang bocor.
"Asap yang banyak itu asalnya dari air yang muncrat, kena panas (dari knalpot atau mesin)," ucap Apre.
Mobil yang mengalami overheat biasanya langsung dimatikan mesinnya dari ECU sebagai fitur keamanan. Begitu sudah dingin, sebenarnya bisa kembali dinyalakan, tapi sebaiknya diderek saja ke bengkel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.