Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Gurah Mesin, Baiknya Langsung Pakai Busi Baru atau Lama?

Kompas.com - 10/01/2023, 16:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerak karbon menjadi salah satu masalah yang membuat performa mesin mobil menurun. Apalagi bagi yang kerap menggunakan bahan bakar tak sesuai rekomendasi pabrikan.

Tumpukan kerak karbon tak hanya membuat tenaga mesin terasa loyo seperti kehilangan kompresi, tapi juga membuat mesin mengelitik alias knocking dan yang pasti boros bahan bakar.

Salah satu penanganan yang bisa dilakukan pemilik mobil adalah membersihkan karbon tersebut. Istilahnya gurah mesin dengan menggunakan carbon cleaner engine.

Baca juga: Lebih Baik Mana, Ban Kelebihan atau Kekurangan Udara?

"Jadi diberikan cairan kimia khusus dan pembersih karbon yang dimasukkan dengan tujuan untuk merontokkan karbon dan dikeluarkan dari lubang knalpot," ucap Suparna, Kepala Bengkel Auto2022 Pramuka, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Busi KW dan asli dibedakan dari ujung eletrodanya, busi asli memiliki ujung elektroda yang lebih panjang dan ujung logam elektrodanya ada gundukan, tidak langsung runcing, padahal keduanya busi dengen merek dan kode yang sama. Kompas.com/Erwin Setiawan Busi KW dan asli dibedakan dari ujung eletrodanya, busi asli memiliki ujung elektroda yang lebih panjang dan ujung logam elektrodanya ada gundukan, tidak langsung runcing, padahal keduanya busi dengen merek dan kode yang sama.

Sementara itu, Diko Octaviano, Technical Support NGK Busi Indonesia menjelaskan, tune up dengan cara itu bisa jadi salah satu solusi. Tapi bila ingin maksimal, baiknya dibarengi dengan pergantian busi.

Diko menjelaskan, tak sedikit pengerjaan gurah mesin untuk menghilangkan kerak karbon kurang maksimal lantaran kesalahan dalam praktiknya.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Beda Garansi dan Warranty Saat Beli Mobil Baru

"Saat carbon cleaner engine, paling sering sudah langsung menggunakan busi baru. Harusnya jangan dulu, baiknya tetap pakai busi lama, setelah selesai baru ganti yang baru, termasuk saat melakukan Italian tune up agar lebih optimal," ujar Diko.

Busi NGKNGK Busi NGK

Alasannya, menurut Diko, bila langsung menggunakan busi baru maka otomatis akan langsung kotor karena imbas kerak karbon tersebut.

Tak hanya itu, dengan busi baru yang langsung terkena tumpukan karbon juga berpotensi mengalami kerusakan sehingga tak bisa digunakan lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke