Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurah Mesin, Baiknya Langsung Pakai Busi Baru atau Lama?

Kompas.com - 10/01/2023, 16:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerak karbon menjadi salah satu masalah yang membuat performa mesin mobil menurun. Apalagi bagi yang kerap menggunakan bahan bakar tak sesuai rekomendasi pabrikan.

Tumpukan kerak karbon tak hanya membuat tenaga mesin terasa loyo seperti kehilangan kompresi, tapi juga membuat mesin mengelitik alias knocking dan yang pasti boros bahan bakar.

Salah satu penanganan yang bisa dilakukan pemilik mobil adalah membersihkan karbon tersebut. Istilahnya gurah mesin dengan menggunakan carbon cleaner engine.

Baca juga: Lebih Baik Mana, Ban Kelebihan atau Kekurangan Udara?

"Jadi diberikan cairan kimia khusus dan pembersih karbon yang dimasukkan dengan tujuan untuk merontokkan karbon dan dikeluarkan dari lubang knalpot," ucap Suparna, Kepala Bengkel Auto2022 Pramuka, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Busi KW dan asli dibedakan dari ujung eletrodanya, busi asli memiliki ujung elektroda yang lebih panjang dan ujung logam elektrodanya ada gundukan, tidak langsung runcing, padahal keduanya busi dengen merek dan kode yang sama. Kompas.com/Erwin Setiawan Busi KW dan asli dibedakan dari ujung eletrodanya, busi asli memiliki ujung elektroda yang lebih panjang dan ujung logam elektrodanya ada gundukan, tidak langsung runcing, padahal keduanya busi dengen merek dan kode yang sama.

Sementara itu, Diko Octaviano, Technical Support NGK Busi Indonesia menjelaskan, tune up dengan cara itu bisa jadi salah satu solusi. Tapi bila ingin maksimal, baiknya dibarengi dengan pergantian busi.

Diko menjelaskan, tak sedikit pengerjaan gurah mesin untuk menghilangkan kerak karbon kurang maksimal lantaran kesalahan dalam praktiknya.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Beda Garansi dan Warranty Saat Beli Mobil Baru

"Saat carbon cleaner engine, paling sering sudah langsung menggunakan busi baru. Harusnya jangan dulu, baiknya tetap pakai busi lama, setelah selesai baru ganti yang baru, termasuk saat melakukan Italian tune up agar lebih optimal," ujar Diko.

Busi NGKNGK Busi NGK

Alasannya, menurut Diko, bila langsung menggunakan busi baru maka otomatis akan langsung kotor karena imbas kerak karbon tersebut.

Tak hanya itu, dengan busi baru yang langsung terkena tumpukan karbon juga berpotensi mengalami kerusakan sehingga tak bisa digunakan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com