Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2022, 06:42 WIB

“Saya hadir di sini dengan visi untuk mengembangkan Kawasan industri Batang menjadi Kawasan industri EV terpenting di Asia Tenggara di masa depan,” ujar Lee.

Baca juga: Program B40 Temui Kendala, Tahun Depan Diterapkan B35

Adapun beberapa fasilitas yang akan ada di sana ialah peleburan dan pemurnian biji nikel, produksi, sampai pada fase akhir yakni daur ulang. Direncanakan, pabrik beroperasi pada 2024 mendatang.

Tidak sampai di sana, Lee menyebut LG akan mengoperasikan pabrik dengan energi daur ulang di Kawasan Industri Terpadu Batang seluas 275 hektar.

Nantinya Hyundai Motor Co, Kia Corp, Hyundai Mobis Co dan LG bakal memberi jaminan hutang sebanding dengan nilai saham mereka, dalam proyek pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Sedangkan perusahaan asuransi perdagangan yang berbasis di Seoul, yaitu Korea Trade Insurance Corp, juga akan memberikan jaminan kredit dalam proses pendirian pabrik baterai EV tersebut.

Sebelumnya, LG juga sudah menggandeng perusahaan dalam negeri, PT HKML Battery Indonesia untuk pembangunan pabrik industri baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, pada akhir tahun 2021 lalu.

Baca juga: Hyundai Bakal Produksi Baterai Pack di Indonesia

Ilustrasi baterai mobil listrik LG Chemhttps://www.caixinglobal.com/ Ilustrasi baterai mobil listrik LG Chem

Pembangunan ditargetkan bisa selesai pada semester pertma 2023 dengan nilai investasi 1,1 miliar dollar AS. Dengan ini maka Indonesia menjadi lebih dekat untuk masuk ke rantai pasok global kendaraan listrik yang penting.

"Hilirisasi industri nikel ini akan meningkatkan nilai tambah bijih nikel. Jika diolah dengan sel baterai, nilainya akan meningkat 6-7 kali lipat, dan jika diolah jadi mobil listrik, maka nilai tambahnya akan meningkat 11 kali lipat," lanjutnya.

Pada penghujung tahun 2022, Hyundai Motor Corporation juga mengungkapkan akan memproduksi baterai pack di Tanah Air melalui anak usaha Hyundai Energy Indonesia pada semester kedua tahun 2024.

Kehadiran fasilitas ini bertujuan untuk melengkapi infrastruktur dalam mendorong era elektrifikasi Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik di ASEAN.

Baca juga: Produksi Baterai Lokal, Inden Hyundai Ioniq 5 Bisa Lebih Cepat

Ilustrasi Hyundai Ioniq 5AUTOCAR.co.uk Ilustrasi Hyundai Ioniq 5

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com