JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai Motor Group berencana mendirikan pabrik baterai pack mobil listrik di Tanah Air pada semester kedua 2024. Langkah ini diwujudkan lewat anak usaha baru yaitu Hyundai Energy Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya disebutkan bahwa langkah ini bertujuan untuk melengkapi infrastruktur dalam mendorong era elektrifikasi Indonesia, bahkan sebagai pusat kendaraan listrik di ASEAN, sekaligus mengamankan stabilitas pasokan baterai.
Hasil produksi baterai terkait nantinya akan dioptimalkan untuk model mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV) yang diproduksi lokal. Lantas, apakah dengannya bisa mengatasi inden Hyundai Ioniq 5 yang sudah mengular hingga satu tahun lebih?
Baca juga: Pemerintah Siapkan Insentif Kendaraan Listrik Rp 5 Triliun pada 2023
Kepada Kompas.com, pihak Manajemen Hyundai Motor Group menyatakan, bahwa opsi tersebut bisa saja terjadi. Namun belum diketahui secara pasti seberapa signifikan atau pengaruh produksi baterai pack kepada volume produksi mobil listrik.
"Setelah tahun 2024 nanti, tepatnya saat pabrik battery pack telah rampung, diharapkan komponen baterai itu dapat berkontribusi pada peningkatan pasokan kendaraan listrik di Indonesia serta peningkatan daya saing harga," kata pihak prinsipal menjawab pertanyaan Kompas.com, Kamis (22/12/2022).
"Selain itu diharapkan keberadaan pabrik ini bisa berkontribusi untuk lebih mempercepat pertumbuhan pasar kendaraan listrik dengan menyediakan berbagai model EV," lanjut pernyataan tersebut.
Sembari menunggu proses pendirian pabrik dimaksud, pihak Hyundai Motor Group juga memastikan bahwa pasokan Ioniq 5 akan ditingkatkan secara signifikan mulai periode 2023 mendatang.
Baca juga: Mobil Listrik Genesis G80 Dapat Penghargaan Mobil Paling Aman
Tetapi sayang untuk rincian besaran produksinya, pabrikan asal Korea Selatan ini belum memberikan bocoran sama sekali. Diketahui hingga Oktober 2022, total produksi Ioniq 5 di dalam negeri ialah sebanyak 1.458 unit.
"Di tahun 2023, pasokan Ioniq 5 akan ditingkatkan secara signifikan dibandingkan tahun 2022 melalui penyesuaian produksi global," kata prinsipal lagi.
Sebelumnya, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur menyatakan, bahwa saat ini inden untuk Ioniq 5 masih lebih dari satu tahun di Indonesia.
Kondisi ini dikarenakan lonjakkan permintaan yang melebihi kemampuan pabrik dalam memproduksi produk terkait.
Baca juga: Ingat Pentingnya Cek Tekanan Ban Sebelum Tempuh Perjalanan Jauh
"Saat ini (inden Ioniq 5) lebih dari setahun, 15 bulan at least. Kondisinya ya masih seperti itu," kata Makmur saat ditemui di sela-sela seremoni penyerahan Genesis G80 dan Ioniq 5 untuk KTT G20 di Jakarta, Rabu (25/10/2022).
Lebih rinci, Makmur mengatakan bahwa penerimaan terhadap mobil listrik tersebut sangat luar biasa. Bahkan melampaui ekspektasi perseroan yaitu mencapai 4.500-an unit.
Dari jumlah tersebut, data terbaru yang masuk ke pihak HMID, baru 1.000 unit saja yang diserahkan ke konsumen. Jadi, masih ada selisih sekitar 3.400 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.