Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2022, 06:42 WIB

Pabrik BEV

Seiring dengan kepastian kehadiran pabrik baterai sebagai komponen utama pada mobil listrik, Hyundai pun meremajakan fasilitas pabriknya yang berada di kawasan Karawang, Jawa Barat untuk bisa memproduksi mobil listrik lebih banyak.

Di bawah naungan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), pada tahap awal yaitu tahun 2022, kapasitas produksi mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV) Ioniq 5 sebanyak 1.500 unit. Tapi sayangnya, kapasitas terkait belum mampu mencapai permintaan pasar sehingga inden mengular.

"Di tahun 2023, pasokan Ioniq 5 akan ditingkatkan secara signifikan dibandingkan tahun 2022 melalui penyesuaian produksi global," kata pihak Manajemen Hyundai Motor Group kepada Kompas.com, Kamis (22/12/2022).

Menyusul kemudian, pabrikan otomotif asal China, PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) mulai memproduksi mobil berteknologi serupa yaitu Air EV di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Dengan harga jual Rp 300 jutaan, tidak butuh waktu lama untuk kendaraan roda empat listrik berbasis baterai ini menjadi mobil listrik terlaris di pasar Indonesia.

Baca juga: Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Matik di Jalan Menanjak

Jepang Mulai dari Hybrid

Berbeda dengan Korea Selatan maupun China, perusahaan otomotif dari Jepang secara kompak memulai strategi kendaraan listrik dari mobil hybrid dahulu. Strategi ini dilakukan supaya langkah menuju era elektrifikasi di Indonesia bisa optimal.

Mengingat penerapan mobil listrik murni butuh beberapa penyesuaian dan infrastruktur pendukung berupa charging station. Belum lagi, harga baterai masih mahal karena saat ini belum ada pabrik yang bisa memproduksinya langsung di Indonesia.

Adapun sampai penghujung 2022, terdapat Rp 45,6 triliun komitmen baru yang diperoleh dari Indonesia dari sejumlah pabrikan mobil asal Jepang. Kucuran dana tersebut berhasil dikantongi usai Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan kerja ke sana.

Lebih rinci, komitmen sebesar Rp 11,2 triliun datang dari Mitsubishi Motors dengan jangka waktu sampai akhir 2025. Dana ini digunakan untuk pengembangan model baru, penetrasi pasar, serta elektrifikasi.

Baca juga: Instruksi Jokowi Soal Mobil Dinas Pemerintah Harus Listrik, Bisa Sewa

Suzuki Ertiga HybridKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Suzuki Ertiga Hybrid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com