Kemudian saat jalan pelan di kondisi 10 kpj ke bawah, saat melakukan mengerem atau tutup gas motor istilahnya tidak "ngejeglek" seperti mati listrik. Motor masih terasa mengalir sehingga feel-nya masih seperti motor bensin.
Hal ini cukup penting sebab buat orang yang baru mau peralihan ke motor listrik akan mudah menyesuaikan dengan motor bensin.
Di sisi lain, di atas kertas mengendarai motor listrik memang berbeda dengan motor bensin. Ada rasa yang berkurang jika tidak ingin dibilang hilang. Mulai dari suara mesin, getaran mesin, hingga bobot motor saat belokan.
Saat belok pakai motor listrik pertama-pertama terasa agak kagok. Sebab ibaratnya seperti motor yang "ngeloyor" rasanya mirip-mirip naik motor sport tapi tarik kopling tanpa terasa engine brake.
Baca juga: Banyak Maling di Bus AKAP, Ini Cara Aman Hindari Kehilangan Barang
Mengenai bantingan suspensi terasa biasa saja. Kadang terasa seperti "mental-mentul" tapi masih kondisi wajar. Bantingannya tidak keras atau lembut.
Alva One menggunakan hub drive motor bertenaga maksimum sekitar 4,8 kW atau setara 5,7 PS (5,5 tk), serta torsi maksimum 46 Nm. Motor listrik ini memiliki pengisian baterai yang dapat dilakukan secara langsung dari motor, atau dengan melepas baterai.
Motor mengusung tipe baterai lithium dengan kapasitas baterai 60 V 45 A (2,7 kWh) yang memiliki bobot 18 kg dan punya fitur proteksi berupa layar IP65, yang aman dari debu dan semprotan air.
Mengenai daya charger, motor ini punya spesifikasi 70.5 V 15 A (1,1 kW). Adapun lama pengisian berada di sekitar 4 jam, dengan minimum daya listrik di rumah 1.300 kWh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.