Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Penyebab Rem Blong yang Kerap Bikin Kecelakaan Bus dan Truk

Kompas.com - 07/12/2022, 11:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Baru-baru ini bus pariwisata yang membawa rombongan wisatawan dari Kelurahan Manyaran, Semarang, Jawa Tengah, masuk jurang di jalur Sarangan-Tawangmangu, Minggu (4/12/2022).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB dan mengakibatkan tujuh orang tewas. Sementara penyebabnya, diduga imbas rem blong setelah bus melewati turunan panjang.

Kasus rem blong pada bus dan truk sudah menjadi hal yang umum terjadi. Beberapa analisa dari KNKT terkait penyebab rem blong kendaraan berat adalah gap celah kampas rem dan tromol yang terlalu besar. 

Menanggapi hal itu, Kepala Bengkel Astra Isuzu Majapahit Semarang Agus Wibowo menjelaskan, gap ideal antara kampas rem dengan tromol jadi poin pemeriksaan terpenting kelayakan sistem pengereman mobil niaga dan bus. 

Baca juga: Pengawasan Jam Kerja Sopir Bus Pariwisata Perlu Ditingkatkan

"Gap antara kampas rem dengan tromol adalah 0,3 mm sampai 0,6mm. Sistem pengereman bus dan  truk cenderung sangat panas dan risiko overheat begitu besar, terlebih di medan jalan pegunungan. Jika celah kampas rem terlalu rapat, gaya pengereman jadi memaksa dan tidak maksimal," ucap Agus kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022). 

Kampas rem yang kalah, menyebabkan koefisien gaya gesek pengereman turun sampai mendekati nol, fenomena itu yang kemudian menyebabkan brake fading.

Rem jadi keras, dan sama sekali tidak bisa menghentikan laju mobil. Perlu diketahui, sistem rem kedua yaitu rem pembantu juga terganggu. 

Disc Brake Bus & TrukBus-truck.id Disc Brake Bus & Truk

"Seringnya pengemudi merasa rem tidak pakem, langsung mengambil jalan pintas mengocok pedal rem, yang membuat angin di tangki udara tekor, kemudian pedal rem mengeras, terjadilah rem blong," tuturnya. 

Dua sistem pengereman pembantu yakni engine brake dan exhausted brake. Begitu pengemudi panik, kedua perangkat tersebut tak bisa berjalan normal sesuai kebutuhan. 

"Kerja dari rem pembantu yaitu memperlambat putaran mesin. Banyak pengemudi memilih bertahap  mengurangi laju kecepatan dengan cara engine brake. Namun, saat kondisi darurat kemampuan rem sudah berkurang, hal itu sia-sia jika dilakukan," kata dia. 

Baca juga: Kebanyakan Kecelakaan karena Rem Blong Disebabkan oleh Pengemudi

Exhausted brakeMobilunik.com Exhausted brake

Kedua ada exhaust brake, atau biasa disebut dengan rem angin. Cara kerjanya, ada katup yang menutup lubang knalpot, sehingga tekanan di dalamnya meningkat dan kembali masuk ke ruang bakar mesin.

"Sistem kerja exhaust brake mengandalkan gerakkan piston ke titik mati atas (TMA). Tekanan kompresi menyebabkan gerak piston jadi melambat. Mesin seperti mendapatkan umpan balik untuk menghentikan atau mengurangi kecepatan," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau