Mazda Siap Gelontorkan Rp 172 Triliun buat Investasi Kendaraan Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Mazda Motor Corporation berencana mengeluarkan investasi baru sebesar 10,6 miliar dollar Amerika Serikat atau setara Rp 172 triliun untuk pengembangan dan produksi kendaraan listrik serta baterai.

Perusahaan juga bakal menaikkan target penjualan kendaraan listrik hingga 40 persen dari total penjualan globalnya pada tahun 2030 mendatang. Kenaikan ini didorong oleh persaingan yang ketat di sektor otomotif dan lingkungan.

"Kami akan mempromosikan peluncuran penuh kendaraan listrik berbasis baterai dan mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam produksi baterai," kata Mazda dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Adu Mesin Innova Zenix dan Innova Reborn, Mana Lebih Bertenaga?

Dok. Mazda Mazda CX-60

"Kami memperkirakan rasio kendaraan listrik Mazda dalam penjualan global akan meningkat ke kisaran antara 25 persen dan 40 persen pada 2030," lanjutnya.

Rencana tersebut mengikuti pengumuman serupa oleh para pesaingnya seperti Toyota dan Honda pada tahun ini, yang telah dikritik oleh investor lingkungan dan aktivis lingkungan karena lamban dalam elektrifikasi kendaraan.

Sebagai bagian dari rencana besar elektrifikasi yang terbagi tiga fase, Mazda mengatakan akan memperkenalkan model kendaraan listrik baterai di paruh terakhir fase ke-2 yang diidentifikasi antara periode 2025 dan 2027, 2028 dan 2030.

Dalam kesempatan terpisah, pejabat eksekutif pengelola senior Akira Koga menyatakan bahwa investasi Rp 172 triliun terkait akan dilakukan bersama dengan mitranya dan akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan.

Baca juga: Toyota Masih Komitmen Investasi di Indonesia Rp 28,3 Triliun

Doc Carscoops Mazda mulai menunjukkan keseriusannya dalam menyambut era elektrifikasi dengan memamerkan mobil konsep bergaya MX-5 dengan bodi coupe dua pintu.

Namun belum ada pernyataan lebih jauh dari Mazda secara resmi mengenai rincian ataupun strategi untuk menuju era elektrifikasi melalui gelontoran dana dimaksud.

Meski begitu, CEO Mazda Akira Marumoto mengatakan perusahaan akan berupaya memperkenalkan sistem hybrid baru dan meningkatkan efisiensi pada mesin pembakaran internal.

"Kami percaya bahwa pendekatan multi-solusi akan efektif," katanya.