JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Toyota Group sudah menyiapkan investasi tambahan sebesar 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28,3 triliun di Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Investasi besar itu akan digunakan perseroan untuk mendukung pengembangan kendaraan bermotor listrik yang kini sedang mengalami perkembangan. Seraya, mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2030.
"Indonesia adalah pasar kendaraan bermotor terbesar di ASEAN. Namun car ratio R4 (kendaraan roda empat) di Indonesia masih relatif rendah yaitu sebesar 99 persen per-1.000 penduduk menandakan industri otomotif masih berpotensi besar untuk tumbuh," kata Airlangga dalam pernyataan resminya, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Toyota Bakal Pproduksi Mobil Listrik Lain Menyusul Innova Zenix
Lihat saja, berdasarkan data Gaikindo pada Oktober 2022, penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) tercatat tumbuh 23,37 persen secara tahunan atau mencapai 93.190 unit.
Dari sisi produksi, utilisasi industri kendaraan bermotor pada Oktober 2022 lalu mencatatkan capaian sebesar 69,2 persen, sudah meningkat lebih tinggi dibandingkan selama pandemi yang rata-rata hanya sebesar 40 persen.
Sementara itu, dalam data yang sama penjualan mobil listrik yang mencangkup mobil hybrid, plug-in hybrid, dan battery electric vehicle (BEV) mencapai 4.311 unit. Angka ini hampir naik dua kali lipat dari bulan sebelumnya yaitu 2.909 unit.
Keadaan serupa juga berlangsung di dunia sehingga potensi kendaraan listrik sangatlah besar. Diperkirakan, permintaan mobil listrik di dunia mencapai 55 juta unit hingga 2040 (data Bloomberg).
Baca juga: Mobil Listrik Terlaris Oktober 2022, Wuling Air EV Masih Dominan
Untuk menangkap peluang tersebut sekaligus mendukung agenda Conference of Parties tentang Perubahan Iklim (COP21), Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB)/BEV untuk Transportasi Jalan.
Ke depan, sektor industri diharapkan mampu untuk terus tumbuh dan tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang kembali mengalami ekspansi ke level 51,8 pada Oktober 2022 atau meneruskan tren ekspansif 14 bulan berturut-turut.
Selain itu Toyota Group juga telah menyiapkan fasilitas xEV Center 'The First Electrification Learning Center' sebagai advokasi publik untuk elektrifikasi.
Baca juga: Pasokan Cip Belum Stabil, Bisa Ganggu Pasar Innova Zenix Hybrid
Fasilitas ini akan ditingkatkan sebagai capability center guna mempersiapkan SDM dan keahlian masa depan Indonesia menuju era elektrifikasi yang sejalan dengan kebijakan Pemerintah.
"Kami mengucapkan selamat kepada TMMIN atas produksi perdana kendaraan elektrifikasi lokal Indonesia untuk dunia, yakni kendaraan Toyota Kijang. Semoga ini turut mendorong terciptanya ekosistem EV secara berkelanjutan. Saya juga berharap nanti mobil jenis lain, baik SUV atau MPV, bisa menggunakan teknologi EV," kata Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.