SEMARANG, KOMPAS.com - Berbeda dari mobil manual, penanganan mobil matik saat keadaan darurat juga lebih spesifik karena komponen-komponen transmisi hanya bisa bekerja saat mesin hidup.
Karena itu, bila sedang mengalami masalah seperti mobil matik yang mogok, tidak boleh sembarangan di dorong atau di derek.
"Cara kerja sistem transmisi matik mengandalkan sirkulasi oli yang baru bekerja saat mesin hidup. Jika oli sama sekali tidak jalan, komponen transmisi otomatis berhenti total," kata Hermas E Prabowo Pemilik Bengkel Worner Matic kepada Kompas.com, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Mengenal Fungsi Overdrive pada Mobil Matik
Menurut Hermas, ritme kerja transmisi matik baru efektif setelah sensor-sensor menerima informasi atas perintah electronic control unit (ECU).
Saat mesin mati, Hermas menjelaskan, skema proses yang saling terintegrasi mulai komponen mekanikal, elektrikal, jadi tidak berjalan.
"Komponen mekanis transmisi seperti kopling, bearing, dan gigi transmisi bisa rusak. Untuk mobilisasi mobil matik mogok hanya bisa dilakukan menggunakan di towing," kata dia.
Sementara itu jika terpaksa mendorong mobil matik yang mogok di tengah jalan, ada aturan main yang bisa jadi patokan.
"Kalau cuma mendorong jarak dekat bisa dilakukan menggunakan posisi transmisi di N (netral)," ucapnya.
Baca juga: Duet SUV Chery Meluncur Pekan Depan
Sementara itu, Kepala Bengkel Nasmoco Gombel Semarang Mohammad Syafruddin menjelaskan, mendorong mobil matik boleh saja dilakukan, termasuk melakukan derek.
Tapi yang perlu diperhatikan oleh pemilik adalah soal jarak dan kecepatannya.
"Boleh ditarik menggunakan rantai, asal tidak lebih dari jarak 80 kilometer (km) dan kecepatan di bawah 30 km per jam (kpj)," katanya, kepada Kompas.com, beberapa waktu sebelumnya.
Lebih dari jarak tersebut, kata Syafruddin tidak dianjurkan karena mekanisme gerak kopling fluida tidak bisa terkontrol.
Baca juga: Jangan Asal, Ganti Aki Mobil Matik Ada Aturan Mainnya
"Mekanisme kopling fluida itu bergerak searah sehingga jika planetary gear unit yang ada di transmisi matik dipaksa berputar tapi mesin mati bisa slag," kata Syafruddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.