Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Berhasil Bangkit Setelah Terpuruk Pandemi

Kompas.com - 01/11/2022, 08:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bila industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mengalami penurunan signifikan selama pandemi Covid-19 hingga 34 persen.

Namun, seiring berkembangnya kondisi manufaktur dan kebijakan pemerintah, industri otomotif nasional berhasil kembali bangkit. Pada Januari-September 2022, total penjualan sudah mencapai 758.216 unit atau tumbuh 21 persen year-on-year (yoy).

Kinerja tersebut menempatkan Indonesia sebagai pasar terbesar di kawasan ASEAN dengan penguasaan pasar sebesar 29,8 persen dibanding Thailand, 26,7 persen, Malaysia 20,3 persen, dan Vietnam 11,95 persen.

Baca juga: Tak Perlu Tes Mobil Baru di Luar Negeri, Sri Mulyani Yakin Otomotif Indonesia Makin Maju

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

"Otomotif adalah salah satu industri yang penting di Indonesia. Kita lihat di Indonesia selama pandemi seluruh dunia industri otomotif mengalami pukulan yang luar biasa, karena mobilitas terbatasi," Sri Mulyani saat konferensi pers Perjanjian Kerja sama Proyek KPBU Pengembangan Proving Ground BPLJSKB, Senin (31/10/2022).

Lebih jauh, ia menilai faktor utama industri otomotif saat ini mulai pulih salah satunya karena diberikannya dukungan pemerintah RI yang mengenakan instrumen perpajakan.

"Selain itu, industri otomotif tak hanya ditopang oleh pasar dalam negeri atau domestik tapi juga dia kembali dan terus menembus ke pasar internasional," kata Sri Mulyani.

Dengan dibangunnya fasilitas proving ground di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jawa Barat yang direncanakan mulai beroperasi pada 2024 mendatang, bisa meningkatkan ekspor otomotif.

Baca juga: Gaikindo Sebut Pengembangan Biofuel Belum Ada Gregetnya

Petugas memeriksa mobil Toyota Fortuner produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang akan diekspor melalui dermaga Car Terminal,  Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Petugas memeriksa mobil Toyota Fortuner produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang akan diekspor melalui dermaga Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.

Sebab uji kendaraan bermotor yang hendak diekspor nanti tidak perlu lagi diujikan di negara tujuan seperti berlaku saat ini.

"Pasar otomotif tak hanya bertujuan untuk domestic market tapi international market. Kita membutuhkan standar-standar internasional. Industri otomotif kita yang masuk ke supply internasional kalau diekspor harus diuji lagi karena gak punya pengujiannya," kata dia.

Adapun kinerja ekspor kendaraan bermotor buatan Indonesia dalam bentuk completely built up (CBU), menurut data Gaikindo, per-Januari-September 2022 sedang mengalami kenaikan 61 persen jadi 334.489 unit dibandingkan periode sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau