Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan HEV dengan PHEV

Kompas.com - 01/10/2022, 12:29 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil hybrid dapat menjadi salah satu alternatif buat pengguna mobil yang ingin merasakan sensasi berkendara yang serupa dengan mobil listrik.

Selain sensasi berkendaranya yang menyerupai mobil listrik, mobil ini juga diklaim lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar minyak (BBM) karena kerjanya dibantu oleh daya dari baterai.

Saat ini, setidaknya ada dua jenis mobil hybrid yang ditawarkan untuk konsumen, yaitu hybrid electric vehicle (HEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

Baca juga: Pemerintah Mulai Godok Aturan Limbah Baterai Konversi Kendaraan Listrik

Meski keduanya sama-sama mengombinasikan kinerja internal combustion engine (ICE) dengan baterai listrik, perbedaan mendasar terletak pada cara mengisi daya kendaraannya.

Dikutip dari AFDC, HEV secara umum bisa dibilang lebih mahal ketimbang mobil konvensional dengan model yang serupa. Meski begitu, beberapa keuntungan yang bisa didapatkan adalah efisiensi penggunaan bahan bakar.

HEV sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu mild hybrid atau micro hybrid dan full hybrid. Mobil full hybrid memiliki ukuran baterai yang lebih besar serta listrik yang lebih kuat. Harganya lebih mahal dibandingkan mild hybrid, tapi pemakaian bahan bakarnya lebih efisien.

Nissan Kicks e-Power, meluncur di IndonesiaKOMPAS.COM/STANLY RAVEL Nissan Kicks e-Power, meluncur di Indonesia

Ada dua sumber daya yang digunakan oleh mobil hybrid, yaitu baterai dan bensin atau bahan bakar minyak. Namun, meskipun memiliki baterai, mobil hybrid tidak diisi dengan menggunakan charging equipment layaknya mobil listrik pada umumnya. Baterai mendapatkan daya dari mesin pembakaran konvensional.

Karena bensin hanya dipakai sebagai generator untuk baterai, pemakaian bensin pun menjadi lebih efisien dan hemat ketimbang bensin yang dipakai untuk mobil konvensional.

Baca juga: Sertifikasi Uji Tipe Pindad Maung Terkendala Izin dari Toyota

Sedangkan pada PHEV, daya baterai bisa diisi dengan menggunakan power outlet seperti pada mobil listrik pada umumnya. Mobil PHEV mendapatkan daya dari listrik, tetapi saat daya baterai habis maka mobil akan menggunakan ICE.

Pada mobil PHEV, ada tangki bensin yang berfungsi untuk menampung bahan bakar untuk digunakan saat dibutuhkan; ketika daya baterai sudah habis.

Jika dibandingkan dengan mobil hybrid, PHEV harganya masih terbilang mahal yaitu di kisaran Rp 1 miliar. Contoh PHEV yang dipasarkan di Indonesia misalnya Mitsubishi Outlander PHEV.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com