JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil mengalami overheat atau panas berlebih sebenarnya adalah risiko yang lazim dialami oleh pengendara. Biasanya, panas yang berlebih ini terjadi bila sistem pendingin mengalami masalah.
Seperti yang diketahui sistem pendingin pada mobil terdiri dari komponen yang memiliki usia pakai, seperti motor kipas radiator, radiator itu sendiri, selang radiator dan lain sebagainya punya usia pakai dan akan rusak pada waktunya.
Namun, overheat sering dikaitkan dengan hal-hal yang besar seperti turun mesin yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Padahal, tidak semua mobil yang mengalami overheat harus melakukan turun mesin. Lantas, apa tanda mesin harus turun mesin setelah mengalami overheat?
Baca juga: Jangan Buru-buru Turun Mesin jika Mobil Mengalami Overheat
Mekanik Nissan Bintaro Muhammad Asrofi mengatakan, mesin yang harus diturunkan setelah mengalami overheat bisa dilihat dari kerusakan yang diakibatkan.
“Jika kerusakannya ringan, misal koilnya ya tidak perlu diturunkan, tapi kalau sudah membuat kerusakan pada komponen dalam mesin tetap harus diturunkan, misal kepala silindernya sudah melenting, itu pasti harus turun,” ucap Asrofi kepada Kompas.com, Jumat (30/9/2022).
Dia mengatakan kepala silinder yang melenting bisa diketahui dari jejak air yang masuk ke ruang bakar.
Baca juga: Daftar Penyebab Overheat pada Mesin Mobil
“Busi dilepas untuk dilihat apakah air masuk ke ruang bakar atau tidak, bisa menggunakan senter untuk memastikannya, jika ada air sudah jelas mesin harus diturunkan, tapi kalau tidak terlihat maka perlu mencari tanda lainnya,” ucap Asrofi.
Dia mengatakan dari warna ujung busi bisa bisa dikenali tanda bekas air, tapi itu kurang kuat sebagai bukti sehingga perlu memastikannya dengan tanda lain.
“Dari businya, jika busi terlihat berwarna pucat atau terdapat warna coolant mengering itu bisa dijadikan tanda, tapi karena itu hanya dugaan maka perlu mencari tanda lainnya dengan membuka tutup radiator,” ucap Asrofi.
Baca juga: Kipas Radiator Mati, Jadi Penyebab Mesin Mobil Overheat
Dia mengatakan dari air radiator bisa dilihat sirkulasi air pendingin saat mesin awal dihidupkan, bila bersirkulasi dengan wajar maka masih aman tapi bila sudah menyembur kencang itu masalah.
“Bila tutup radiator dibuka, terus mesin dicoba dinyalakan air pendingin menyembur dengan kencang, itu artinya kompresi sudah menembus ke luar, itu kemungkinan kepala silinder sudah melenting, itu harus diturunkan mesinnya,” ucap Asrofi.
Dia menjelaskan cara lain juga bisa dipakai untuk memperkuat dugaan dengan memeriksa kondisi oli mesin.
Baca juga: Tidak Ada Indikator, Bagaimana Cara Tahu Mesin Mobil Alami Overheat?
“Jika oli sudah bercampur air, warnanya akan seperti susu coklat atau moccacino, itu sangat mudah dikenali, itu artinya kepala silinder sudah terdapat celah atau pakingnya jebol, maka dari itu oli dan air menyatu yang seharusnya terpisah,” ucap Asrofi.
Jadi, ada beberapa tanda yang perlu dipastikan sebelum memutuskan untuk menurunkan mesin bekas overheat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.