Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Mobil Matik Modern Tak Butuh Kuras Oli Transmisi?

Kompas.com - 01/10/2022, 10:22 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mobil transmisi matik diklaim sebagian besar masyarakat lebih nyaman dan praktis digunakan. Karena itu, wajar populasinya jauh meningkat. 

Saat ini, kebanyakan mobil matik keluaran terbaru menggunakan model CVT yang dinilai lebih lembut dan nyaman. 

Bicara perawatan, transmisi matik konvensional dan CVT sama-sama membutuhkan perawatan rutin berupa ganti oli transmisi interval 40.000 kilometer (km). 

Pertanyaan yang sering kali muncul, apakah mobil matik modern masih perlu menguras oli, tak cukup hanya mengganti?   

Baca juga: Daftar Penyebab Overheat pada Mesin Mobil

Menurut Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana, model girboks transmisi CVT dan konvensional berbeda.

Jenis transmisi matik konvensional keseluruhan desainnya dibuat melintang, kelemahannya sirkulasi oli harus di pompa ulang setiap kali mesin mati. 

Dengan begitu, tidak ada oli mengendap pada kopling dan planetary gear

Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik DaihatsuKompas.com/Donny Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik Daihatsu

Sementara pada tipe CVT, modelnya sudah compact, jadi nantinya sisa oli transmisi akan turun sendirinya kembali ke carter oli. 

"Lebih ringkas secara desain, transmisi CVT juga beda dalam hal perawatan. Pergantian oli tidak perlu lagi menggunakan ATF Changer seperti pada model konvensional. Oli sudah otomatis tertampung semuanya di carter oli," ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (30/9/2022). 

Karena itu, pergantian oli transmisi khusus model CVT langsung bisa dilakukan dengan hanya membuka carter oli. Sehingga, menjadi semakin praktis dan tidak lagi dengan cara flushing oli matik

"Sisa oli transmisi semuanya mengendap di dalam carter begitu mesin mati. Ganti oli matik tinggal buka carter, nanti tinggal menunggu beberapa lama untuk semua oli bersih, termasuk sampai celah-celah komponen seperti kopling dan di antara bearing-bearing transmisi," ujar Andika. 

Menurutnya, desain transmisi CVT juga tak dilengkapi lubang pembuangan oli. Sehingga, ketika ganti oli matik semua prosesnya dilakukan dengan cara manual. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Geber Mobil Matik Nonstop Bikin Transmisi Cepat Rusak?

Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik DaihatsuKompas.com/Donny Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik Daihatsu

"Kalau model transmisi matik konvensional kan ada lubang pembuangan oli, jadi kuras oli membutuhkan ATF Changer untuk mensirkulasi oli transmisi keluar. Sementara, matik tipe CVT ini cara ganti oli dilakukan dengan membongkar carter oli transmisi," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau