SEMARANG, KOMPAS.com - Salah satu kebiasaan buruk pengendara mobil matik adalah menetralkan transmisi saat menjumpai turunan.
Alih-alih demi mengejar efisiensi bahan bakar, hal tersebut justru sangat berbahaya untuk dilakukan karena memiliki risiko yang besar.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, memindah posisi transmisi ke N di jalan menurun akan membuat mobil melaju kencang tanpa hambatan dan pengemudi hanya bisa mengandalkan rem.
"Cara berkendara yang salah, jangan ditiru. Bahaya, mobil manual atau matik sama saja, jadinya cuma mengandalkan rem. Padahal, rem panas gampang sebabkan rem blong," ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/9/2022).
Baca juga: Bahaya Memindahkan Tuas Matik CVT ke L Saat Tidak Kuat Menanjak
Otomatis fitur engine brake untuk menghentikan laju mobil tidak berfungsi. Mobil meluncur deras dari atas dan kecepatan mobil semakin tinggi.
Belum lagi, menurut Sony, ada risiko tabrakan beruntun jika sampai pengendara gagal mengendalikan laju kendaraan.
"Bisa celaka, pengemudi hilang kendali atas mobil ketika rem gagal berfungsi, biasanya seperti dilakukan sopir truk atau kendaraan berat yang ingin solar irit tapi tidak memperhitungkan keselamatan diri dan pengguna jalan," katanya.
Kepala Bengkel Astra Daihatsu Majapahit Semarang Sapto Pamungkas mengatakan, langsung memindahkan transmisi mobil matik ke N di jalan turunan rupanya juga bisa merusak girboks.
Baca juga: Apakah Benar, Kunci Setang Motor Ke Arah Kanan Sulit Dibobol Maling?
"Transmisi bisa jebol, pompa oli tidak bekerja dan tidak ada sirkulasi oli masuk yang melumasi komponen mekanikal seperti kopling dan planetary gear," kata Sapto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.