Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Buru-buru Turun Mesin jika Mobil Mengalami Overheat

Kompas.com - 30/09/2022, 18:31 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Overheat atau panas berlebih kerap terjadi pada mesin-mesin bakar seperti mesin bensin dan diesel. Maka dari itu dibutuhkan sistem pendinginan yang baik guna menjaga suhu kerja mesin.

Nah, bila terjadi overheat biasanya bengkel-bengkel menyarankan untuk melakukan turun mesin guna memperbaiki silinder mesin yang sudah dimasuki air.

Namun, tidak sedikit bengkel yang salah kaprah memberikan solusi. Padahal, bisa saja mobil tersebut tidak harus turun mesin melainkan dengan melakukan penggantian komponen sistem pendingin yang bermasalah saja.

Baca juga: Awas Overheat, Begini Tips Jitu agar Suzuki Katana Bebas Demam

Ilustrasi mengisi radiator mobil.Dok. mobilku.org Ilustrasi mengisi radiator mobil.

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan tidak semua mobil yang mengalami overheat harus melakukan turun mesin, meski muncul gelembung dari selang reservoir radiator.

“Umumnya, bengkel-bengkel akan melakukan pemeriksaan di radiator untuk memastikan air tidak masuk ke ruang bakar, sebab kalau air sampai masuk maka hal itu berbahaya, bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Jumat (30/9/2022).

Dia mengatakan dari selang reservoir radiator bisa diketahui apakah kompresi mesin sudah menembus paking atau belum.

Baca juga: Oli Mobil Matik Bisa Overheat, Apa Dampaknya?

Ilustrasi mobil mogok karena overheatZulfana K. Rijal Ilustrasi mobil mogok karena overheat

“Jika kompresi sudah merusak paking atau sudah terjadi pemuaian di kepala silinder dan blok mesin, maka akan muncul tanda berupa gelembung dari selang reservoir, itu merupakan udara bertekanan dari ruang bakar,” ucap Ibrohim.

Namun, hal itu bukan satu-satunya sumber penyebabnya, gelembung yang keluar dari selang reservoir juga bisa dari hasil penguapan karena panas berlebih dari mesin.

“Panas berlebih juga bisa membuat air pendingin mendidih, dan itu pasti menghasilkan gelembung-gelembung kecil yang pasti menekan tutup radiator dan akhirnya mengalir ke tangki reservoir, jadi sumber gelembung tersebut ada dua, jadi perlu teliti,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Kipas Radiator Mati, Jadi Penyebab Mesin Mobil Overheat

Kipas radiator model visco fanKompas.com Kipas radiator model visco fan

Dia mengatakan gelembung dari kompresi dan uap air pendingin yang mendidih bisa dibedakan, terutama oleh mekanik yang biasa menangani overheat.

“Jika gelembung itu muncul terus menerus selama mesin bekerja, kemungkinan besar itu dari kompresi, dan harus diturunkan mesinnya, tapi jika kadang hilang mengikuti siklus sirkulasi air pendingin mesin, maka kemungkinan itu dari uap air pendingin yang mendidih,” ucap Ibrohim.

Selain harus turun mesin, pemilik mobil bisa memilih untuk fokus memperbaiki sistem pendinginan mesin dulu, bisa dengan mengganti radiator dan perlengkapannya terlebih dulu dengan catatan tidak ada tanda-tanda lainnya yang menunjukkan kepala silinder sudah melenting.

Baca juga: Tidak Ada Indikator, Bagaimana Cara Tahu Mesin Mobil Alami Overheat?

Ilustrasi mobil mengalami overheatZulfana K. Rijal Ilustrasi mobil mengalami overheat

“Selain dengan cara melihat dari radiator, kompresi mesin yang sudah bocor juga bisa diperiksa dengan membongkar busi dan melakukan pengecekan tekanan kompresi,” ucap Ibrohim.

Dari berbagai cara tersebut maka temuan hasil pemeriksaan akan menjadi semakin mantap dan meyakinkan. Tapi, yang penting untuk diketahui adalah tidak semua kejadian overheat solusinya adalah turun mesin, periksa dulu apa penyebab mesin mengalami panas berlebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau