Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pakai Air Hujan Buat Jadi Pengganti Cairan Aki

Kompas.com - 30/09/2022, 15:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya menekan biaya perawatan atau penggantian komponen, terdapat berbagai cara yang biasa dilakukan pemilik kendaraan. Namun dari banyaknya alternatif tersebut, masih banyak yang salah kaprah.

Contohnya seperti menggunakan air hujan sebagai alternatif pengganti cairan aki. Cara ini sangat salah diterapkan lantaran justru dapat menimbulkan suatu risiko yang berbahaya, membuat kerusakan pada aki.

"Air yang bagus untuk dijadikan pengganti di cairan aki ialah hasil penyulingan. Tetapi, perhatikan prosesnya seperti air hujan," kata Heru Darmawan, Quality Assurance Department Head PT Trimitra Baterai Prakasa, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Pelat Nomor Kendaraan Warna Hijau, Berlaku di Wilayah Ini

Ganti air aki mobilKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ganti air aki mobil

"Memang benar itu ialah air penyulingan tapi dari awan ke penampungnya itu bagaimana. Kalau turun atau dari kawasan pabrik, sama saja karena bisa jadi tercampur kandungan logam. Malah berbahaya," lanjut dia.

Sama hal-nya dengan air asin maupun air AC. Apabila terdapat metal dalam proses penyulingan, lalu selangnya pakai pipa dari besi, hasilnya malah sama saja yaitu berbahaya bagi aki jika dijadikan cairan pengganti.

Artinya, meski menggunakan air penyulingan tidak praktis pemilik kendaraan dapat menggunakannya sebagai cairan aki.

"Apalagi air mineral, itu jelas tidak bagus untuk aki karena ditambahkan suatu bahan mineral pada kandungannya," ucap Heru.

Baca juga: Polisi Berencana Mendata Motor 250 cc untuk Terbitkan SIM CI

Ilustrasi perawatan aki pada mobilpersonal.neacelukens.com Ilustrasi perawatan aki pada mobil

Hal senada juga dikatakan Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor. Menurutnya, air aki adalah cairan H2SO4 yang berbeda dari komposisi air hujan.

Bila aki diganggu dengan cairan selain H2SO4, maka akan menimbulkan reaksi yang tidak terkontrol

“Komposisi berat dan jenis air aki berbeda dengan air hujan. Kalau diisi air hujan, maka cairan kimianya akan berubah. Cara ini sangat tidak direkomendasikan, pelatnya akan cepat rusak,” katanya pada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau