JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memberikan diskon dan pemutihan denda pajak kendaraan, yang berlaku mulai 7 September 2022 sampai 22 November 2022.
Program relaksasi ini diberikan dalam bentuk insentif pembebasan denda dan pajak pokok kendaraan bermotor tunggakan tahun kelima. Tidak hanya itu, bea balik nama kendaraan bermotor juga dibebaskan.
“Mudah-mudahan seluruh kendaraan bermotor yang belum bayar pajaknya, apalagi yang mau balik nama, bisa gunakan kesempatan ini, sekarang,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam keterangan tertulis (7/9/2022).
Baca juga: Ini Sanksi jika Telat Melakukan Perpanjangan SIM
“Ketika dibebaskan, silakan dibalik nama dulu. Balik nama itu kan agak rumit, sudah rumit dan kadang-kadang banyak yang nembak. Ini lho kesempatannya sekarang, mumpung free, silakan gunakan,” kata dia.
Dengan adanya program relaksasi ini, diharapkan tidak ada lagi kendaraan di Jawa Tengah yang bodong atau tidak tercatat secara administrasi.
Selain itu juga dapat mendorong dan memudahkan masyarakat, dalam membayar pajak kendaraan bermotor di kemudian hari.
Baca juga: Ragam Kesalahan Pengemudi Pemula Saat Berkendara
“Mudah-mudahan nomornya bisa dibalik nama sesuai dengan tempat tinggal yang ada di Jawa Tengah. Sehingga kelak kemudian membayar pajaknya lebih gampang, lebih ringan. Insyaallah kita akan layani dengan baik,” ucap Ganjar.
Untuk diketahui, data Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah menyebutkan, ada sekitar 1.475.205 juta objek kendaraan yang habis masa berlaku lebih dari dua tahun, dan terancam bodong di wilayah Jawa Tengah.
Maka insentif bebas denda dan pokok pajak tahun kelima diusulkan dan kemudian disetujui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca juga: Berencana Beli Mobil Listrik, Cek Daftar Harganya per September 2022
Tujuan pemberian insentif itu agar masyarakat kembali mereset registrasi jatuh tempo kepemilikan kendaraan bermotor. Dengan demikian, data kepemilikan kendaraan bermotornya bisa kembali tervalidasi dan tidak disebut bodong.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu, sebelumnya mengimbau kepada masyarakat, agar segera membayar pajak kendaraan bermotornya.
Terutama, bagi pemilik yang sudah dua tahun lebih tidak membayar pajak kendaraan bermotor miliknya. Sebab tahun depan akan mulai diterapkan Pasal 74 UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
“Berdasarkan aturan itu, semua kendaraan yang tidak membayar pajak dua tahun atau STNK mati akan dihapus secara administrasi. Dengan kata lain kendaraan akan menjadi bodong,” kata Peni.
Baca juga: Alasan Revvo 89 Sempat Lebih Murah daripada Pertalite
Lihat postingan ini di Instagram
Berikut ini tiga program yang diusung Pemprov Jateng dalam pemutihan pajak:
1. Bebas Denda Pajak Kendaraan Bermotor