Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil Listrik di GIIAS 2022 Cetak Rekor, Capai 1.594 unit

Kompas.com - 07/09/2022, 17:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa tingkat penjualan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) selama gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 telah cetak rekor baru.

Tercatat, sebanyak 1.594 unit kendaraan listrik yang telah terjual. Angka terkait melebihi penjualan tahun 2021 dalam ajang yang sama, menandakan minat dari masyarakat atas transportasi terkait mengalami peningkatan.

"Pencapaian penjualan kendaraan listrik pada ajang GIIAS tahun ini jauh lebih besar daripada penjualan EV (electricfied vehicle) selama satu tahun periode di tahun 2021," kata dia dalam keterangannya, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Bahaya Endapan Efek Pembakaran BBM Bagi Kendaraan Bermotor

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan produksi perdana mobil Wuling Air EV buatan Indonesia di PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia, Cikarang, Jawa Barat pada Senin (8/8/2022).  Dok. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan produksi perdana mobil Wuling Air EV buatan Indonesia di PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia, Cikarang, Jawa Barat pada Senin (8/8/2022).

Untuk itu, Agus menyampaikan terima kasih kepada GIIAS 2022 yang mampu memberikan sarana edukasi kepada masayarakat mengenai kehadiran teknologi kendaraan ramah lingkungan yang menunjang target penurunan emisi pemerintah.

Secara rinci, dari kendaraan listrik yang terjual itu 1.274 diantaranya merupakan mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV). Sisanya, 320 unit ialah kendaraan hibrida.

Agus mengatakan, green mobility menjadi titik berat manufaktur untuk menghasilkan kendaraan yang ramah lingkungan dengan berbagai kemajuan teknologi.

Dengan demikian, sektor otomotif dapat mendukung target Carbon Neutral di tahun 2060. Ppenerapan teknologi hijau pada sektor otomotif, juga merupakan kesempatan untuk tetap menjaga kinerja ekspor ke lebih dari 80 negara.

Hingga saat ini, terdapat 38 perusahaan industri perakitan kendaraan listrik di Indonesia, dengan rincian empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan kendaraan roda dua maupun roda tiga listrik.

Baca juga: Honda Sudah Tahu Solusi Harga Mobil Listrik Bisa Terjangkau

Foto stok: Mobil listrik Hyundai Ioniq 5.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Foto stok: Mobil listrik Hyundai Ioniq 5.

Pemerintah terus mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia, baik dengan menarik investasi, menerbitkan insentif fiskal maupun non-fiskal, serta menerbitkan kebijakan-kebijakan lain yang dapat mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Sebagai langkah konkrit, Menperin akan mengawal langsung dan melakukan pertemuan dengan prinsipal otomotif untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan elektrifikasi dan menjadi hub ekspor bagi kawasan Asia dan Oseania.

"Ke depan, kami menjamin bahwa pilihan kendaraan elektrifikasi yang diproduksi di Indonesia akan semakin banyak dan hal ini secara bertahap akan mengurangi beban defisit dari impor BBM,” ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau