JAKARTA, KOMPAS.com - Eco riding adalah gaya berkendara yang mengacu pada efisiensi bahan bakar saat naik sepeda motor. Eco riding sangat berpengaruh buat kendaraan listrik terutama motor listrik.
Hendro Sutono, pegiat motor listrik dan juru bicara Komunitas Sepeda Motor Listrik (Kosmik), mengatakan, pengguna motor listrik sebaiknya memahami Eco riding sebab tenaga motor listrik diambil dari baterai.
Baca juga: Cleveland Ace 250 Twin, Motor 2-Silinder di Bawah Rp 70 juta
"Kita ketahui bersama bahwa motor listrik membutuhkan waktu 5-6 jam dari kosong untuk bisa terisi penuh. Karena itu energi yang telah tersimpan dalam baterai harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai jarak tempuh sejauh-jauhnya," kata dia Hendro kepada Kompas.com, Rabu (4/8/2022).
Hendro mengatakan, selain lebih irit, Eco riding juga mempunyai beberapa manfaat lain baik yang sifatnya umum sampai hingga spesifik yang hanya dapat dirasakan pemakai motor listrik.
Baca juga: Cleveland Ace 250 Twin, Motor 2-Silinder di Bawah Rp 70 juta
"Eco riding berujung pada safety riding, dengan Eco riding kita akan mengurangi perilaku agresif saat berkendara. Selalu berada dalam batas kecepatan yang aman sesuai dengan anjuran pemerintah. Juga akan selalu ada jarak aman antara motor kita dengan kendaraan lain," katanya.
Beberapa keuntungan penerapan Eco riding saat naik motor listrik:
1. Usia baterai
Eco riding sudah pasti akan memperpanjang usia baterai karena baterai tidak dibebani dengan kebutuhan daya yang melonjak-lonjak saat berakselerasi secara spontan.
"Juga tidak terbebani untuk menyerap energi besar yang dihasilkan dinamo saat terjadi pengereman regeneratif," ungkap Hendro.
2. Hemat kampas rem dan ban
Eco riding menghemat kampas rem dan ban. Tidak sering melakukan hard braking tentunya akan memperpanjang usia kampas rem dan ban. Push and glide memanfaatkan penurunan kecepatan secara alami tanpa harus menggunakan rem.
Baca juga: Alasan Minerva Kini Terjun ke Motor Listrik
3. Memperpanjang usia dinamo dan kontroler
Eco riding dapat memperpanjang usia dinami dan kontroler. Penjelasannya dengan beban kerja yang rendah tentu saja dinamo dan kontroler tidak menjadi panas berlebih.
Sebab semua komponen elektronik akan menghasilkan panas saat dialiri listrik, terutama pada saat berakselerasi awal dari kondisi diam yang bisa mencapai puluhan ampere.
"Panas itulah yang berpotensi merusak komponen pada kontroler dan dinamo," kata Hendro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.