Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2022, 18:12 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Saat mengetahui volume minyak rem berkurang, hal pertama yang dilakukan pasti menambah cairan fluida ke dalam tabung reservoir.

Namun demikian, jangan asal memilih minyak rem. Apalagi ada beragam jenis dan warna, seperti putih bening, merah, dan lainnya. Dari warna tersebut, komposisi zat kimianya juga berbeda.

Lantas apa masalah yang terjadi bila sudah terlanjur mencampur dengan beda warna?

Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, bukan hanya warna yang berbeda, ketiga varian minyak rem juga memiliki spesifikasi titik didih yang berbeda-beda. 

"Banyak yang menganggap bahwa warna yang berbeda itu cuma identitas saja. Namun, fungsi dilihat dari spesifikasi titik didih suhu panas ketiganya yang punya keunggulan tersendiri," ucap Bambang, kepada Kompas.com, Sabtu (30/7/2022). 

Baca juga: Alasan Kenapa BBM Kualitas Rendah Bikin Mesin Jadi Loyo

Menurut Bambang, mencampur minyak rem dengan spesifikasi berbeda berisiko membuat titik didih jadi berubah. 

"Standar spesifikasi DOT-3 dan DOT-4 punya titik didih maksimal suhu sekitar 200 derajat celsius. Jadi, tidak bisa asal dicampur," kata dia.

minyak rem perlu dikuras dan diganti baruari purnomo minyak rem perlu dikuras dan diganti baru

Meski demikian, dalam kondisi darurat, mencampur minyak rem dengan warna yang berbeda bisa saja dilakukan selama keduanya memiliki titik didih yang sama.

"Bisa dibilang campur dua minyak rem beda warna tetap aman, asalkan memperhatikan detail spesifikasi angka DOT setara," kata Bambang.

Bambang juga mengatakan, komposisi warna cairan fluida minyak rem berfungsi untuk memudahkan identifkasi kebocoran bagian-bagian komponen rem. 

"Kebocoran bagian rem bisa dilihat dari minyak rem yang keluar atau rembes di beberapa titik. Jadi, warna minyak yang berbeda bisa jadi patokan dari mana sumber kebocoran berasal," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com