Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Ekosistem, PLN Rangkul 14 Produsen Kendaraan Listrik

Kompas.com - 26/07/2022, 08:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menggandeng 14 produsen kendaraan listrik dan Grab Indonesia, PT PLN (Persero) siap mendukung transisi energi bersih dengan memasifkan penggunaan kendaraan listrik.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, percepatan transisi energi perlu dilakukan untuk mewujudkan target karbon netral pada 2060 serta menekan ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM).

Langkah ini bisa dilakukan salah satunya dengan memasifkan penggunaan kendaraan listrik yang berbasis energi domestik, murah, dan ramah lingkungan.

"Untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik kita harus berkolaborasi. Hari ini menjadi salah satu tonggak sejarah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional serta membantu menyelamatkan keuangan negara akibat impor BBM yang terus meningkat," kata Darmawan, dalam keterangan resminya, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Kendala Kendaraan Listrik Belum Diterima Masyarakat Indonesia

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan produsen kendaraan listrik, yakni Hyundai, Nissan, Toyota, Wuling, DFSK, Mitsubishi, Mercedes-Benz untuk kategori mobil, dan Gesits, TVS, Hyundai Kefico, Smoot Motor Indonesia, Volta, Tankas, dan Viar untuk sepeda motor.

PLN gandeng 14 ATPM percepat kendaraan listrikPLN PLN gandeng 14 ATPM percepat kendaraan listrik

Kolaborasi meliputi bundling paket kendaraan listrik dengan layanan home charging dari PLN hingga kolaborasi membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), juga joint study menyusun langkah strategis pengembangan ekosistem KBLBB di Indonesia.

Melalui paket tersebut, pembeli mobil listrik dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang bekerja sama, bisa lebih mudah dalam mendapatkan fasilitas kelistrikan.

Konsumen diklaim tak perlu bingung mengisi daya kendaraan listrik, lantaran home charging sudah disediakan dalam satu paket dengan pembelian mobil. Termasuk juga pemasangannya secara gratis.

Setelah terpasang, akan langsung disambungkan ke sistem PLN agar pelanggan dapat memantau penggunaan listrik untuk home charging di aplikasi PLN Mobile.

Baca juga: Konversi Vespa Klasik Jadi Vespa Listrik, Hanya Butuh 3 jam


Selain itu, PLN juga memberikan diskon 30 persen tarif listrik pada pengguna yang melakukan home charging antara pukul 22.00-05.00 WIB.

Mengingat daya yang dibutuhkan sekitar 7.700 watt, PLN memberikan kemudahan pelanggan yang ingin tambah daya dengan modal Rp 150.000 bisa ditingkatkan menjadi 11.000 Volt Ampere.

PLN juga sedang membangun 139 unit SPKLU tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut akan terus bertambah dengan gencarnya kolaborasi PLN bersama berbagai pihak.

Sementara untuk Grab, kerja sama dilakukan untuk mempercepat penyediaan EV Charging Station yang bisa dimanfaatkan bersama baik PLN maupun Grab Indonesia.

"Kami siap mendukung pengoperasian 6.000 motor Grab dengan pasokan listrik yang andal," katanya.

Baca juga: DFSK Bicara Peluang dan Harga Mobil Listrik Mungil Pesaing Wuling

Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Priharto Dwinugroho, mengatakan langkah kolaborasi dengan pemerintah, BUMN, dan swasta sangat diperlukan untuk bisa mengakselerasi pencapaian target transisi energi.

Seremonial Rolling Thunder pada pembukaan acara PLN E-Mobility Day: Driving The Future, armada GrabElectric motor dan mobil turut meramaikan Rolling Thunder di Lapangan Bajra Sandhi menuju Pantai Mertasari, Denpasar (24/07/2022).dok.GrabIndonesia Seremonial Rolling Thunder pada pembukaan acara PLN E-Mobility Day: Driving The Future, armada GrabElectric motor dan mobil turut meramaikan Rolling Thunder di Lapangan Bajra Sandhi menuju Pantai Mertasari, Denpasar (24/07/2022).

"Saat ini kami sedang menggodok aturan untuk bisa memudahkan PLN maupun swasta memperbanyak SPKLU dan SPBKLU di Indonesia. Kami juga menyiapkan beragam insentif untuk bisa membuat investasi lebih kompetitif," ujar Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau