Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Korsleting, Ini Faktor yang Menyebabkan Bus Terbakar

Kompas.com - 18/07/2022, 12:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian bus terbakar kembali terjadi pada Ruas Tol Pejagan-Pemalang pada Minggu (17/7/2022) dini hari. Satu bus Rosalia Indah hangus terbakar dan tidak ada korban pada kejadian tersebut.

Diketahui, api berasal dari ruang mesin. Setelah mencium bau solar yang kuat di kabin, penumpang meminta pengemudi menepi dan segera keluar untuk mengamankan diri.

Penyebab bus terbakar sebenarnya ada banyak, tidak cuma korsleting listrik. Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan mengatakan, ada tiga faktor yang umumnya jadi penyebab bus terbakar.

Baca juga: Kejar G20, Menhub Minta Produksi Bus Listrik Merah Putih Tepat Waktu

Bus terbakar di tol Pandaan-Malang, Minggu (6/3/2022). Bus terbakar di tol Pandaan-Malang, Minggu (6/3/2022).

“Pertama, pembebanan arus yang salah juga disebut error by design. Untuk memastikan hal ini, harus melihat wiring diagram-nya, dari situ dilakukan analisa pembebanan kelistrikan,” ucap Wildan kepada Kompas.com belum lama ini.

Kedua adalah instalasi yang tidak sesuai, biasanya terjadi ketika bus sedang diperbaiki atau maintenance. Mekanik kadang kurang memerhatikan bagaimana standar yang aman untuk melakukan perawatan bus.

“Hal ini sering dipicu oleh mekanik yang tidak kompeten serta budaya kerja yang buruk, tidak memerhatikan standar teknis,” kata Wildan.

Baca juga: Tidak Sempat ke Samsat, Begini Cara Blokir STNK Online


Ketiga, soal penggunaan material yang tidak sesuai standar, misalnya seperti kabel, konektor, dan lainnya. Ketiga hal yang disebutkan sebelumnya dapat membuat bad connection sehingga bisa terjadi arus pendek yang menjadi pemantik api di bus.

“Jika di situ terdapat oksigen dan benda yang mudah terbakar, maka terjadilah kebakaran,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com