Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Aksi Gotong Royong Angkut Motor dari Jalur Transjakarta Terjadi Lagi | Mana yang Terbaik, Transmisi Matik Model AT, CVT, atau DCT?

Kompas.com - 09/07/2022, 06:02 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika berada di jalan raya, tak jarang kita temui pengguna kendaraan bermotor yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Mulai hal kecil seperti berhenti di depan garis lampu merah, lawan arah, hingga melewati jalur Transjakarta.

Seperti video viral di Instagram yang diunggah oleh akun Lensa Berita Jakarta. Dalam postingan tersebut, memperlihatkan sejumlah pengguna sepeda motor masuk jalur Transjakarta dan mencoba keluar lagi dengan cara diangkat lantaran ada polisi yang berjaga.

Bahkan, mereka saling gotong royong mengangkat sepeda motor agar keluar dari jalur khusus bus Transjakarta itu.

Baca juga: Kendala Krisis Cip Semikonduktor, Pembeli Mobil Sudah Maklum

Selain itu, bicara soal transmisi mobil, mobil kerap menjadi pilihan masyarakat Indonesia yang menginginkan kepraktisan dalam berkendara. Pasalnya, dengan mobil transmisi matik pengendara tidak perlu lagi memainkan pedal kopling untuk memindahkan gigi percepatan.

Semua mobil matik, pasti perpindahan gigi percepatannya sudah secara otomatis. Hanya saja ada beberapa model yaitu Automatic Transmission (AT), Continuously Variable Transmission (CVT), dan Dual Clutch Transmission (DCT).

Ketiga transmisi tersebut memiliki perbedaan yang sangat mendasar, mulai dari konstruksi, cara kerja, hingga performa yang dirasakan.

Baca juga: Bus Dibuat Oleng, Potret Kebodohan Sopir Bus di Indonesia

Selengkapnya, berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Jumat, 8 Juli 2022.

1. Aksi Gotong Royong Angkat Motor dari Jalur TransJakarta Terulang Lagi

Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat dalam menghargai aturan lalu lintas masih sangat minim.

“Semuanya kalah oleh ego individu. Keinginan mencari jalan pintas justru mengabaikan hak sesama pengguna jalan,” ucap Edo, kepada Kompas.com belum lama ini.

Bila melihat banyak pelanggar di jalan, menurut Edo, masih cukup panjang perjalanan pihak terkait untuk mengedukasi pengguna jalan. Apalagi melihat kondisi banyak pelanggaran lalu lintas yang begitu mudah dipertontonkan di jalan raya.

Baca juga: Aksi Gotong Royong Angkat Motor dari Jalur TransJakarta Terulang Lagi

2. Mana yang Terbaik, Transmisi Matik Model AT, CVT, atau DCT?

Mitsubishi New Xpander CVT di IIMS Hybrid 2022KOMPAS.com/STANLY RAVEL Mitsubishi New Xpander CVT di IIMS Hybrid 2022

Untuk transmisi AT dan CVT, menggunakan torque converter sebagai penyaluran tenaga mesin ke transmisi. Nah, dari komponen ini lah muncul celah akan adanya hilang tenaga dalam skala kecil karena prinsip kerjanya mengandalkan oli dalam pentransferan tenaga.

Hilang tenaga tersebut sengaja dibuat, sebagai pengganti kopling. Seperti yang diketahui pada saat awal jalan transmisi manual membutuhkan setengah kopling untuk menggerakkan kendaraan.

Torque converter juga bekerja seperti itu karena poros transmisi dan mesin tidak menyatu, tapi hanya dihubungkan oleh dua turbin yang berdekatan.

 

Baca juga: Mana yang Terbaik, Transmisi Matik Model AT, CVT, atau DCT?

3. Mana Lebih Tepat, Ganti Oli Motor Berdasarkan Waktu atau Jarak Tempuh

Produk oli motor X-Ten untuk harian dengan daya tahan tinggi.X-Ten Produk oli motor X-Ten untuk harian dengan daya tahan tinggi.

Ritual ganti oli mesin jadi menu wajib dalam perawatan sepeda motor. Bila tidak dilakukan, efeknya bisa membuat kantong jebol.

Fungsi oli sebagai pelumasan sangat penting agar tiap komponen yang ada di dalam mesin bisa terlindungi dari gesekan.

Namun demikian, pergantian oli juga wajib dilakukan meski motor jarang digunakan. Pasalnya bila terlalu lama bisa mengalami oksidasi, yakni pengendapan yang berubah bentuk jadi kristal dan butiran kecil pada dinding blok mesin.

 

Baca juga: Mana Lebih Tepat, Ganti Oli Motor Berdasarkan Waktu atau Jarak Tempuh

4. Harga Motor Sport 250 cc, Kawasaki Kembali Kerek Banderol ZX-25R

Kawasaki ZX-25RFoto: Autoby Kawasaki ZX-25R

Pasar motor sport full fairing kelas 250 cc tidak terlalu besar. Tapi marketnya terjaga sebab konsumennya khusus, yakni penggemar kecepatan dan tampilan racing.

Memasuki Juli 2022, harga motor sport 250cc ke atas terbilang stabil. Merek-merek Jepang yang menguasai pasar di segmen ini seperti Kawasaki, Honda, Yamaha dan Suzuki mempertahankan harga sama seperti April 2022.

Hanya Kawasaki yang sedikit merevisi harga. Merek yang paling gencar di segmen ini sedikit mengerek harga ZX-25R. Ini merupakan kenaikan kedua setelah bulan lalu juga menaikkan harga.

Baca juga: Harga Motor Sport 250 cc, Kawasaki Kembali Kerek Banderol ZX-25R

5. BMW G310 RR Terbaru Siap Meluncur, Dijual Rp 50 Jutaan

Teaser iklan BMW G310 RR yang diprediksi akan meluncur tak lama lagi.Foto: Greatbiker Teaser iklan BMW G310 RR yang diprediksi akan meluncur tak lama lagi.

Setelah muncul lewat video teaser di halaman media sosialnya, BMW Motorrad India telah menetapkan tanggal peluncuran BMW Motorrad G310RR pada 15 Juli 2022.

Dilansir dari Paultan (7/7/2022), BMW Motorrad G310RR diprediksi bakal dijual dengan harga setara Rp 50 jutaan di India.

Seperti diketahui, TVS Motor Company India merancang dan memproduksi untuk BMW Motorrad. Di mana motor-motor seperti G310 dan G310RR menggunakan basis mesin yang sama seperti TVS Apache 310RR.

Baca juga: BMW G310 RR Terbaru Siap Meluncur, Dijual Rp 50 Jutaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com