JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi bus yang oleng di jalan raya masih sering terlihat sampai saat ini. Biasanya kelakuan tersebut dilakukan untuk direkam dan nantinya diunggah ke media sosial.
Sayangnya, pengemudi menganggap mengendalikan bus sampai oleng adalah keahlian yang keren. Padahal, aksi tersebut sangat merugikan, bahkan bisa mencelekai orang lain.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, video tersebut merupakan potret pengemudi bus yang menampilkan kebodohannya di depan umum.
Baca juga: Apakah Cocok Bus Medium Pakai Model Double Glass?
“Sudah tidak zamannya lagi mengedepankan aksi ugal-ugalan, enggak ada yang bisa dibanggakan,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Salahnya, pengemudi tetap tidak belajar dari kesalahan orang lain. Kalau sudah paham keselamatan, pengemudi seharusnya tidak perlu lagi mencari sensasi dengan melakukan aksi oleng.
“Sekarang itu saatnya para pengemudi mempertontonkan kapasitasnya atau kebanggannya dengan menyetir yang bertanggung jawab atas keselamatan dalam bertugas,” kata Sony.
Baca juga: Merek Jepang Mulai Mempensiunkan Motor Jadul Terjerat Emisi
Memang ada andil juga dari para penggemar bus yang meminta pengemudi untuk melakukan aksi oleng. Namun menurut Sony, pengemudi yang profesional seharusnya tidak mengikuti keinginan orang lain, apalagi yang menjurus aksi berbahaya.
“Yang bertanggung jawab atas keselamatan kan si pengemudi, bukan penumpang. Pengemudi yang kapasitasnya tinggi, sudah matang cara berpikir dan bertindak. Dia (pengemudi) punya personality yang kuat, bertanggung jawab, profesional, dan emosinya stabil,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.