JAKARTA, KOMPAS.com – Memanaskan mesin mobil sebelum berkendara menjadi perilaku yang sudah umum dilakukan para pemilik kendaraan. Kebiasaan ini dianggap dapat membuat komponen mesin mobil menjadi lebih baik dan optimal saat berkendara.
Namun, apakah mitos atau fakta memanaskan mesin mobil ini masih wajib dilakukan pada zaman sekarang?
Baca juga: Max Biaggi yakin Aleix Espargaro Bisa Salip Poin Quartararo
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, kebiasaan memanaskan mesin mobil dilakukan oleh orang tua pada kendaraan jadul.
“Mobil sekarang enggak perlu dipanaskan. Starter langsung jalan juga enggak masalah,” kata Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Didi menjelaskan, rutin memanaskan mobil khususnya untuk yang keluaran baru tidak ada manfaatnya. Kebiasaan tersebut justru membuang bahan bakar percuma.
“Enggak ada manfaatnya, hanya memboroskan bensin dan emisi,” kata Didi.
Namun, Didi menyarankan, pemilik kendaraan tetap memanaskan mesin mobil ketika memang sudah lama tidak digunakan, terparkir di garasi. Fungsinya, guna mengisi kembali daya aki. Durasi memanaskan mobil pun tidak perlu lama-lama.
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi menambahkan, waktu memanaskan mobil cukup 10 sampai 15 menit saja.
“Untuk mobil baru atau tahun muda, memanaskan mesin mobil cukup 10 menit dengan rentang antara 7 sampai 10 hari saja. Hal ini guna mengisi pasokan listrik pada aki yang berkurang setiap harinya,” kata Bambang.
Baca juga: Kupas Fitur Keamanan dan Kenyamanan Suzuki Ertiga Hybrid
Saat mobil tidak digunakan, Bambang menjelaskan, self discharge aki terjadi sekitar 3 persen kapasitasnya.
“Jadi, memanaskan mesin ini untuk mengembalikan kapasitas akinya saja,” kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.