Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Biaya Bahan Baku di AS Belum Berdampak ke Indonesia

Kompas.com - 29/06/2022, 19:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut bahwa lonjakan inflasi di Amerika Serikat (AS) yang pada akhirnya telah membuat biaya bahan baku otomotif berfluktuasi belum berpengaruh ke Tanah Air.

Pasalnya, Indonesia hanya sedikit bergantung pada bahan baku dari AS untuk aktivitas industri otomotif. Sehingga peningkatan ongos produksi tidak banyak berubah, tidak seperti negara lainnya.

"Setahu kami impor dari AS itu sangat minimal sehingga pengaruhnya tak terlalu besar terhadap produksi dan penjualan otomotif di sini," kata Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Pasokan Mobil Baru Tersendat, Kendaraan Bekas Makin Diminati

Nissan tawarkan diskon servis dan suku cadang bagi korban banjir di Bengkel NissanNMI Nissan tawarkan diskon servis dan suku cadang bagi korban banjir di Bengkel Nissan

Untuk diketahui, AS merupakan salah satu negara penting sebagai pemasok bahan baku pada sektor otomotif seperti alumunium, paladium, hingga komponen harness. Terkhusus, untuk kendaraan mewah dan elektrik.

Tetapi, lanjut Jongkie, karena pasar mobil listrik di Indonesia masih kecil makanya tidak ada pengaruh terhadap angka-angka penjualan secara keseluruhan.

Hanya saja diakui bahwa kelangkaan semikonduktor masih jadi tantangan tersendiri di dalam negeri. Khususnya, untuk mobil yang diimpor langsung ke Indonesia secara utuh (CBU) dan mobil mewah.

“Sebab, kendaraan seperti itu memiliki banyak fitur dengan perangkat semikonduktor,” katanya.

Baca juga: Daftar Mobil yang Bakal Dilarang Pakai Pertalite

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

Gaikindo sendiri tetap berharap, penjualan mobil dapat terus meningkat di sisa tahun ini, dengan target penjualan mobil nasional dapat mencapai 900.000 unit.

Per bulan Mei 2022, penjualan wholesales mobil nasional telah mencapai 396.153 unit. Namun, secara bulanan, penjualan mobil turun dari 82.879 unit di bulan April menjadi 49.453 unit di bulan Mei.

Sedangkan, penjualan mobil kategori retail telah mencapai 381.677 unit hingga Mei 2022. Secara bulanan, penjualan mobil di kategori ini juga turun dari 81.615 unit di bulan April menjadi 61.558 unit di bulan Mei

"Kondisi di Mei jangan khawatir karena memang secara operasional kerja lebih sedikit sekitar 15 hari karena ada libur nasional dan cuti bersama. Ini akan pulit cepat," kata Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau