JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini terjadi kecelakaan bus pariwisata di Bali dan merusak belasan kendaraan. Diduga, pengemudi tak bisa mengendalikan laju bus yang mengalami rem blong.
Tak hanya insiden tersebut, sebelumnya juga banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata. Hal sangat miris, apalagi di saat kondisi Covid-19 mulai terkendali dan sektor pariwisata sedang bangkit.
Salah satu hal yang jadi penyebab bus mengalami kecelakaan adalah armada yang kurang terawat. Karena itu, penting untuk tak sembarang memilih PO pariwisata.
Baca juga: Alasan Mengapa Bus AKAP di Sumatera Kerap Kotor dan Kusam
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di Baturiti, Tabanan, Sabtu 18 Juni 2022
Oscar Tosagena, Pemilik PO Pariwisata Melody Transport mengatakan, secara umum pengecekan laik jalan dilakukan tiap enam bulan sekali atau saat KIR.
"Biasanya kalau ada kekurangan sedikit pada kendaraan, contoh klakson mati, lampu mati, sein mati, ban vulkanisir, jumlah seat tidak sesuai dengan data dan lain-lain, sudah pasti tidak lolos uji," ucap Oscar kepada Kompas.com, Rabu (22/6/2022).
Meski demikian, pengecekan enam bulan dirasa kurang cukup karena rentang waktunya yang lama. Karena itu, disiapkan juga stok suku cadang di pool agar bus selalu siap ketika mau disewa.
Baca juga: Tabrakan di Tambun, Benarkah Mesin Mobil Bisa Mati di Pelintasan KA?
"Saya selalu stok sparepart, baik itu part engine, electrical, dan bagian kaki-kaki seperti bearing, tie rod, ban dan lainnya. Jadi kalau ada keluhan pada bus, kita langsung ganti part tersebut," kata Oscar.
Jika bus sudah fit atau siap jalan, pengemudi dan kru juga diberi standar operasional dalam pengoperasian. Misal, seperti pengecekan bus sebelum berangkat agar lancar selama perjalanan.
"Dari kru juga harus diperhatikan baik kesehatan dan istirahatnya. Tidak bisa sopir yang baru bawa bus langsung jalan lagi, harus istirahat total. Kalau perjalanan luar kota juga kita pakai dua sopir dan satu kernet," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.