JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan secara umum pelaksanaan angkutan lebaran tahun 2022 berjalan dengan baik.
Hal tersebut dilihat dari hasil survey SMRC yang mengatakan 76,4 persen masyarakat puas atas kerja pemerintah dalam mengelola angkutan lebaran tahun 2022.
Budi menjelaskan, penumpang angkutan umum pada mudik lebaran 2022 memang mengalami penurunan 22,6 persen dibandingkan 2019.
Baca juga: Viral, Video Pengemudi Wanita Mengacungkan Jari Tengah ke Ambulans
Tetapi, terdapat hari-hari tertentu di mana jumlah penumpang lebih tinggi daripada 2019. Selain itu, angka kecelakaan lalu lintas menurun seiring dengan menurunnya pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Kemenhub telah melakukan dua tahap sebelum angkutan lebaran diselenggarakan yaitu pertama survei yang hasilnya jumlah orang yang akan melakukan mudik sangat besar. Tahap kedua melakukan simulasi dan upaya rekayasa lalu lintas,” ujar Budi, dalam keterangan tertulis (20/6/2022).
Rekayasa lalu lintas yang dilakukan saat periode mudik lebaran tahun 2022 adalah one way, contra flow dan juga ganjil genap yang baru dilakukan pada tahun ini.
Baca juga: Lihat Betapa Bahayanya Jalan Tol di Indonesia
Ia menambahkan, pada masa mudik Lebaran 2022, ada empat titik krusial yang memang perlu diperhatikan yaitu Merak-Bakauheni dan Jakarta-Semarang.
Kepadatan yang terjadi di empat titik tersebut bisa diselesaikan dengan membuka Pelabuhan Ciwandan, Banten untuk pelabuhan alternatif dan melakukan pembukaan rileksasi atau one way saat terjadi kepadatan.
Meski begitu, ada beberapa catatan hasil evaluasi secara umum terhadap penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2022.
Baca juga: Mobil Listrik Wuling Sudah Bisa Dipesan, Kisaran Harga Rp 200 Jutaan
Mulau dari kemacetan di beberapa ruas tol dan penumpukan di penyeberangan Merak-Bakauheni. Lalu, kurangnya minat mudik melalui jalur laut karena waktu tempuh yang lama dan rute yang terbatas.
Kemudian, terbatasnya kapasitas program mudik gratis karena keterbatasan anggaran. Dan perlu optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan angkutan lebaran di masa yang akan datang (ticketing, monitoring, integrasi sistem).
"Kedepannya kami akan tingkatkan layanan mudik gratis dari semua moda serta menarik peminat masyarakat untuk menggunakan kapal laut dalam melakukan mudik agar mudik tahun depan bisa berjalan lebih baik lagi," kata Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.