Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Pengendara Mobil, Ini Kondisi Tepat Gunakan Lampu Jauh

Kompas.com - 24/05/2022, 16:31 WIB
Zulfana Khoirur Rijal,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu alat komunikasi saat berkendara, mobil sudah dilengkapi fitur lampu jauh alias high beam.

Sayanganya, tak sedikit pengguna mobil yang belum paham etika dalam menggunakan lampu jauh. Padahal bila asal menerapkan bisa menggangu pengguna jalan lain.

Bahkan tak sedikit yang berkomentar norak, bagi pengguna mobil yang selalu berkendara pakai lampu jauh.

Penggunaan lampu jauh pada mobil bisa dilakukan dalam kondisi tertentu, salah satunya seperti ketika melewati jalan yang minim penerangan atau gelap.

Baca juga: Benarkah Ban Mobil Punya Masa Kedaluwarsa?

Sony Susmana, Senior Driving Consultant dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, penggunaan lampu jauh diperbolehkan untuk menerangi jarak yang lebih luas.

Lampu jauh pada mobil- Lampu jauh pada mobil

"Misalnya, ingin melihat petunjuk jalan, itu biasa pakai lampu jauh. Sah saja, namun harus ada etikanya,” ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Sony menjelaskan, lampu jauh sebenarnya diperlukan saat kondisi kendaraan melaju cukup kencang. Hal Ini guna memastikan kondisi di depan ada halangan atau tidak.

Berkaitan dengan etika, paling penting pengguna mobil tak menghidupkan secara terus menerus, atau bahkan menjadikan lampu jauh sebagai penerangan utama selama perjalanan.

"Masalahnya, lampu jauh akan mengganggu pandangan pengemudi yang datang dari arah berseberangan atau mobil yang ada di depan," kata Sony.

Baca juga: Video Mobil yang Paksa Terobos Palang Perlintasan Kereta Api

Karena itu, bila melihat ada mobil datang dari arah depan, lampu jauh wajib dimatikan. Setelah kosong boleh digunakan lagi, namun tidak terus menerus.

Lampu jauh pada mobil- Lampu jauh pada mobil

"Bila mendapat pengemudi yang gemar menggunakan lampu jauh adalah pengemudi yang tidak menerapkan gaya berkendara defensif, atau dengan alasan tidak menyadarinya. Bila menerapkan cara berkendara defensif, pengemudi tidak perlu terlalu bergantung pada lampu jauh terus menerus," ujar Sony.

Sony menjelaskan, pengendara yang menerapkan sikap defensif maka akan bergerak melihat indikator, spion, dan jalan.

Pengendara juga sadar sedang menggunakan lampu jauh. Kemudian bila mengikuti aturan kecepatan yang berlaku, menjaga jarak, awas dengan sekeliling, penggunaan lampu jauh tidak perlu terlalu sering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau