Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Mobil Hybrid, TMMIN Berharap Banyak Negara Jadi Produsen Baterai

Kompas.com - 24/05/2022, 13:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia rencananya akan memproduksi mobil hybrid di Indonesia dalam waktu dekat. Masih belum diketahui seperti apa produknya, namun diduga mobil tersebut adalah Innova Hybrid.

Nantinya, produksi akan dilakukan di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang berada di Karawang. Bahkan line produksi khusus mobil hybrid sudah dibuat di sana sambil mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk memproduksi mobil hybrid, salah satu komponen penting yang ada adalah baterai. Baterai di mobil hybrid punya banyak peran, salah satunya sebagai penyimpan listrik yang bisa digunakan saat mobil bergerak.

Baca juga: Modifikasi Nissan Juke Hybrid Terinspirasi Reli Dakar

Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leafassemblymag.com Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leaf

Bob Azam, Direktur Corporate Affairs PT TMMIN mengatakan, nantinya baterai untuk mobil hybrid yang diproduksi di Indonesia masih didatangkan dari Jepang.

"Di sini (Karawang) masih belum produksi baterai, jadi kita pasang baterainya saja. Rencananya baterai ambil dari Jepang, di sini tinggal rakit," ucap Bob di Karawang beberapa waktu lalu.

Bob menambahkan, di masa depan, baterai untuk mobil hybrid ini sebisa mungkin datang dari berbagai sumber (multi sourcing). Jadi pabrik tidak hanya mengandalkan satu pabrik, antisipasi adanya lock down seperti saat pandemi akhir-akhir ini.

Baca juga: Honda Airblade 160 Resmi Meluncur, Dijual Mulai Rp 35 Jutaan


"Pelajaran dari Covid ini suplai, mobil listrik ini persoalannya di bagian suplai (komponen). Semikonduktor aja pelajaran bagi kita, apalagi mobil listrik komponennya lebih banyak lagi," ucapnya.

Bob menjelaskan, untuk mobil konvensional, mungkin ada lebih dari 50 negara yang bisa menjadi suplier. Namun berbeda kasusnya untuk mobil listrik, di mana tidak lebih dari 10 negara yang menyuplai.

"Saya yakin di Asia Timur itu akan jadi pusat pegembangan baterai dunia, Jepang, Korea, Thailand, Indonesia," kata Bob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com