Inden Fazzio Sampai 2 Bulan, Ini Penjelasan Yamaha

JAKARTA, KOMPAS.com – Fazzio merupakan skutik baru Yamaha yang meluncur pada Januari 2022. Sejak meluncur, motor ini telah menarik minat konsumen sampai membuat antrean inden hingga berbulan-bulan.

Berdasarkan laporan yang diterima Kompas.com, sudah banyak konsumen yang harus rela antre setidaknya 2 bulan, bahkan lebih.

Mirisnya antrean inden ini dimanfaatkan tenaga penjual Yamaha untuk mendahulukan pembelian secara kredit ketimbang kontan.

Baca juga: Mau Beli Yamaha Fazzio? Indennya Sampai 2 Bulan

KOMPAS.com/ Adityo Wisnu Yamaha Fazzio Hybrid - Connected.

Banyak juga konsumen yang kecewa dan tidak melanjutkan transaksi, karena dipaksa membeli secara kredit.

Sementara sisanya harus rela menunggu. Bahkan ketika motor sudah sampai, surat-surat penting seperti STNK, BPKB, serta TNKB belum rampung, sehingga Fazzio belum siap untuk dikendarai.

"Saya masuk uang unit itu Rp 1 juta. Nunggunya 2 bulan. Inden yang diterima kan saya pesan warna hijau karena rekomendasi teman-teman, di bulan Maret saya dapat kabar hijau tidak ada. Akhirnya konsultasi sama teman, akhirnya opsinya ambil warna putih," ujar ARK, konsumen Fazzio asal Bogor, kepada Kompas.com (11/5/2022).

Baca juga: Mulai Rp 15 Jutaan, Cek Harga Nmax dan PCX Bekas Usai Lebaran

"Kemudian masih berlanjut. Sudah terima unit, tanda tangan barang dikirim, STNK dan BPKB belum dong. Unit saya terima Maret, surat-surat baru keluar pada 28 April, jadi sebulan lagi nunggunya," kata dia.

Menanggapi hal ini, Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan, pihaknya berterima kasih atas minat konsumen yang begitu besar terhadap Fazzio.

“Jawaban saya masih sama, permintaan sangat tinggi saat ini. Jadi kami mohon maaf kepada konsumen yang saat ini masih dalam antrean untuk menunggu,” ucap Anton, kepada Kompas.com (11/5/2022).

Baca juga: Ducati Bantah Tuduhan Kemenangan Bagnaia Disebut Ilegal

Dok. Yamaha Ilustrasi pengiriman skutik Yamaha Fazzio

Mengenai konsumen yang dipaksa untuk melakukan pembelian dengan skema kredit, ketimbang kontan, Anton mengimbau agar melaporkan pramuniaga tersebut.