Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Padamkan Api Motor Terbakar, Jangan Langsung Pakai Air

Kompas.com - 11/05/2022, 14:12 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kejadian sepeda motor terbakar karena kesalahan penanganan terus berulang. Padahal dengan pengetahuan yang cukup, siapapun bisa memadamkan percikan api yang menjadi sumber penyebab kebakaran.

Dilansir dari Instagram @smart.gram (11/5/2022), seorang pria yang terlihat sedang menyalakan motor di rumah, malah berujung kebakaran.

Pria itu pun panik dan segera mengambil kain, juga seember air. Namun karena salah penanganan, api tak kunjung padam, dan bisa berujung fatal.

Baca juga: Mitos atau Fakta Jalan Aspal Beton Bikin Ban Mobil Cepat Botak?

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh smartgram (@smart.gram)

Kasektor Pemadam Kebakaran (Damkar) Sudin Penanggulangan dan Penyelamatan Jakarta Pusat Unggul Wibowo mengatakan, memadamkan motor terbakar dengan air kurang tepat terutama untuk motor yang terbakar akibat kebocoran bensin.

Menurutnya, cara paling baik dengan menyemprotkan APAR. Namun jika tidak ada, bisa diganti menggunakan pasir atau kain yang sudah dibasahi.

Sementara air digunakan pada proses akhir, ketika api sudah mulai mengecil. Terlebih jika menggunakan air yang dicampur busa atau foam.

Baca juga: Viral, Mobil Dinas Ngetem Sampai Bikin Macet Bandara Soetta

Pasalnya, kalau langsung menggunakan air, api justru semakin membesar. Karena cipratan air malahmembuat bensin menyebar dan membakar bagian lain yang belum tersentuh api.

"Untuk cara yang aman dan efektif dalam kondisi motor terbakar itu baiknya kita pakai kain seperti jaket atau kain apapun yang dibasahi dengan air lalu lempar ke titik api," ujar Unggul, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

"Kain yang dibasahi bertujuan untuk menghalangi oksigen di sekitar api dan bikin api mati. Makanya kalau kita lihat di pom bensin selain ada APAR ada juga pasir sebagai alat pemadam api, terutama untuk kasus kebakaran yang disebabkan oleh bensin," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau