Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Mobil Alami Overheat Saat Liburan, Jangan Sampai Terlambat

Kompas.com - 07/05/2022, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik lebaran tahun ini memang menjadi momen spesial, apalagi jika dibandingkan dua tahun lalu di mana aktivitas pulang kampung dilarang.

Selain itu, tempat wisata pun banyak dikunjungi wisatawan, bahkan sampai macet. Salah satu hal yang ditakuti saat sedang macet-macetan adalah ketika mobil mogok.

Mobil yang mogok bisa ada banyak penyebabnya, namun salah satu yang kerap terjadi adalah mesin yang overheat atau kepanasan. Apalagi kalau macetnya di kondisi jalan yang menanjak, ketika mesin bekerja dengan berat.

Baca juga: Mesin Overheat Saat Perjalanan Mudik, Lakukan Hal Ini

Ilustrasi mobil mogok karena overheatZulfana K. Rijal Ilustrasi mobil mogok karena overheat

Mesin yang overheat penyebabnya antara kerja motor fan atau kipas yang tidak maksimal atau karena sistem pendinginan yang rusak. Lalu apa saja tanda-tandanya ketika mesin alami overheat?

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor mengatakan, petunjuk mobil yang mengalami overheat bisa dilihat pada bagian dashboard atau speedometer.

"Pasti ada petunjuknya, antara masih indikator jarum temperatur atau hanya lampu yang menyala berwarna merah," ucap Didi kepada Kompas.com, Jumat (6/5/2022).

Baca juga: Modifikasi Elegan Honda Accord 2003, Habiskan Rp 1,5 Miliar

Jika sudah melihat tanda tadi, segera cari tempat aman untuk menepi dan matikan mesinnya. Hal ini dilakukan demi mencegah kerusakan lebih parah pada komponen mesin.

"Mematikan mesin untuk menghindari silinder head yang melengkung karena panas. Jangan dipaksa jalan karena bisa fatal akibatnya," kata Didi.

Ketika sudah menepi, bisa buka kap mesin untuk mengurangi panas. Kemudian kalau air pendinginan berkurang, bisa ditambah tapi hari-hati karena panas.

"Bisa dibantu dengan lap dan sebagainya untuk menghindari air panas muncrat mengenai tangan atau lainnya," ucap Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com