JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang digunakan mudik akan menempuh jarak yang cukup jauh. Kondisi tersebut membuat kerja mesin pun makin bertambah.
Dalam beberapa kasus, kondisi tersebut berpotensi membuat overheat pada mesin mobil. Nah, untuk mengetahui apakah panas mesin masih dalam batas aman, pengendara harus rajin melirik indikator temperatur pada Multi Information Display (MID).
Bila mesin sudah mencapai temperatur yang panas, perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan mogok. Hal ini bakal merepotkan di tengah perjalanan mudik.
Baca juga: Hari Kedua Uji Coba Ganjil Genap Berlaku sampai Km 188 Palimanan
Didi Ahadi, Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, jangan abai ketika melihat indikator suhu mesin menyala. Sebab, kondisi tersebut akan berdampak buruk pada mesin kendaraan.
"Apabila mobil terus dipaksa ketika sudah overheat, efeknya bisa menyebabkan mesin mati mendadak atau mogok," kata Didi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Pada kondisi seperti itu, biasanya cylinder head sudah deformasi atau melengkung akibat kepanasan, sehingga harus engine overhaul atau turun mesin.
Menghindari kejadian tersebut, Didi menyarankan pengemudik segera menepi saat mengetahui mobilnya mengalami overheat.
"Jika indikator temperatur menyala ataupun jarum menunjukan ke posisi high, segera mencari posisi aman untuk menepi, dan menggunakan lampu hazard sebagai tanda," ujar Didi.
Baca juga: Mobil Ditinggal Mudik, Apakah Perlu Cabut Aki?
Didi menambahkan, langkah selanjutnya adalah menetralkan transmisi. Posisikan tuas persneling di P untuk matik, kemudian matikan mesin dan buka kap mesin.
Langkah pertama, cek reservoir air radiator, tapi jangan mencoba untuk membuka tutupnya. Periksa apakah ada kebocoran, atau kemungkinan kipas tidak bekerja.
Selanjutnya, jika air radiator kosong, coba buka setengah putaran dengan lap sampai tekanan dan uapnya keluar. Apabilasudah habis, buka tutup dan coba isi radiator.
"Setelah diisi penuh kemudian tutup kembali, baru setelahnya coba nyalakan mesin, dan periksa apakah ada kebocoran, atau ada masalah dengan kipas radiatornya," ujar Didi.
Jika mobil menggunakan kipas elektrik, biasanya carbon brush-nya sudah tipis atau bahkan habis. Jadi, satu-satunya cara harus diderek ke bengkel terdekat untuk diperbaiki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.