JAKARTA, KOMPAS.com - Arus mudik Lebaran 2022 diprediksi akan macet. Diperkirakan ada 23 juta mobil dan 17 juta motor yang akan digunakan pemudik pulang ke kampung halaman.
Jusri Pulubuhu, Founder dan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, karena itu sebelum mudik, ada baiknya mengetahui apa itu eco driving.
"Eco driving dimulai dari sebelum perjalanan dan saat perjalanan," kata Jusri kepada Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: Alasan Mengapa Jangan Mudik Menggunakan Sepeda Motor
"Sebelum perjalanan itu memasikan kendaraan sehat, seperti pengapian dan semuanya. Karena beban kerja mesin saat mudik akan lebih berat karena macet dan perjalanan panjang," katanya.
Dalam hal persiapan, kata Jusri, untuk mendapatkan eco driving maka perlu efisiensi bobot. Jangan sampai bobot kendaraan melebihi kapasitas yang ada.
"Banyak orang memakai muatan lebih besar dari kondisi normal sehingga beban kerja mesin bertambah. Ini jadi masalah salah satu konsumsi bahan bakar boros," katanya.
"Yang perlu kita siapkan kondisi perjalanan, terus kondisi tekanan angin pastikan yang benar, jangan sampai kurang, karena akan mebuat beban kerja mesin berat apalagi kondisi stop and go," katanya.
Kemudian, kata Jusri hindari roof box yang terlalu besar. Selain menambah bobot juga kurang aerodinamis sehingga akhirnya berpengaruh pada konsumsi BBM.
Baca juga: MotoGP Masih Bertahan 21 Seri Musim 2022, Jepang Masih Tanda Tanya
"Hindari menggunakan roof box, selain kerja mesin (berat) dimensi roof box akan menghambat atau membuat koefisien drag mobil dari sisi ekonomis menahan laju kendaraan," katanya.
"Sebaiknya tidak pakai, jadi barang tak perlu kirimkan saja (paket). Kemudian dalam kecepatan tinggi jika tidak disesuaikan gaya berkendara akan membuat margin keselamatan menjadi turun," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.