JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memprediksi akan terjadi lonjakan arus mudik. tak kurang ada 23 juta mobil dan 17 juta motor yang digunakan untuk mudik Lebaran 2022.
Di satu sisi, banyak kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat pengemudi mengantuk atau kehilangan konsentrasi saat berkendara, khususnya saat perjalanan jarak jauh.
Baca juga: BMW Tak Mau Bergantung pada Kendaraan Listrik
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, mengantuk saat berkendara di jalan tol menjadi sebuah hal yang kerap terjadi dan sangat berbahaya.
Hal ini terjadi karena jalan tol merupakan jalan yang stagnan dan kerap menimbulkan kejenuhan bagi pengemudi. Adapun fenomena yang kerap dialami ialah microsleep.
Keadaan ini bisa terjadi akibat kejenuhan khususnya ketika pengemudi berkendara melalui jalan tol untuk waktu yang lama, namun tidak diiringi dengan istirahat yang cukup.
"Ada fase-fasenya. Yang pertama, biasanya di tiga jam atau empat jam pertama dia (pengemudi) sudah mulai letih. Di jam ketiga itu mulai super letih, ngantuk berat. Nah, di fase itulah biasanya si pengemudi terkena microsleep," ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Jajal Fitur Baru dan Kepraktisan New Honda Genio
Menurut Sony, kondisi-kondisi seperti duduk diam dalam waktu yang lama bisa memperparah dan mempercepat terjadinya microsleep.
"Jadi, otak itu sebenarnya udah shut down, udah stuck," ucap Sony.
Keadaan ini hanya bisa diatasi dengan istirahat yang cukup. Penting bagi pengemudi untuk melakukan istirahat secara berkala dan tidur yang cukup sebelum berkendara jarak jauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.