Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyalip Tak Pakai Perhitungan, Motor Jatuh karena Salah Mengerem

Kompas.com - 28/03/2022, 14:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video tayang di media sosial memperlihatkan pengendara sepeda motor yang jatuh saat akan menyalip mobil. Motor jatuh sendiri menyebabkan kecelakaan tunggal.

Dari video yang diunggah akun Instagran, Dashcam Owners Indonesia, terlihat pengendara tersebut ingin menyalip mobil. Tapi, karena kurang perhitungan mengerem, kemudian jatuh di sebelah mobil.

Terlihat tidak ada kecelakaan parah yang terjadi. Pengendara tersebut kemudian bangun dan menepikan motor. Kemudian beberapa orang yang melihat kejadian juga mulai mendekat membantu.

Baca juga: Batas Kecepatan yang Terekam Kamera ETLE di Jalan Tol

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, teknik pengereman yang benar adalah suatu keharusan agar selamat di jalan.

"Saat terlalu kencang, motor akan kehilangan traksi, kalau terlalu pelan akan ditarik oleh gravitasi. Karena itu, kita harus tahu cara mengerem yang tepat," kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Jusri mengatakan, saat kecepatan motor di bawah 30 kpj, pengendara motor disarankan hanya mengandalkan rem belakang.

"Sebab, rem depan terlalu pakem, terutama yang sudah disc brake. Saat pelan memakai rem depan mudah sekali membuat roda terkunci, dan kalau terkunci motor langsung rebah," kata Jusri.

Baca juga: Ngebut di Jalan Tol dan Truk ODOL Bakal Kena Tilang Elektronik

Ilustrasi pelatihan safety riding / keselamatan berkendaraAMY Ilustrasi pelatihan safety riding / keselamatan berkendara

Saat kecepatan sedang motor di antara 30 kpj sampai 80 kpj maka rem yang digunakan ialah kombinasi tiga rem, yaitu rem depan dan belakang, dibantu dengan pengereman mesin (engine brake).

"Caranya, dapatkan engine brake dengan menutup gas, dan ketika kecepatan sudah mulai turun baru gunakan kedua rem (depan dan belakang) secara halus dan bertahap," katanya.

"Jika masih kurang cukup, maka aplikasikan engine brake tahap kedua dengan memindahkan gir ke posisi lebih rendah," kata Jusri.

Baca juga: Catat, Ini 28 Gerbang Tol yang Kena Ganjil Genap Jakarta

Ujung tuas rem dan tuas kopling selalu memiliki bentuk yang membulatDok. Brembo Ujung tuas rem dan tuas kopling selalu memiliki bentuk yang membulat

Adapun begitu kecepatan turun, rem dapat depan dilepaskan dan pindah ke rem belakang jika sudah di bawah 30 kpj.

Saat motor kencang ketika kecepatannya sudah di atas 80 kpj, tekniknya tak beda jauh dengan pengereman di kondisi sedang, tetapi beda saat awal pengeremannya.

"Ketika kita mau ngerem kecepatan di atas 80 kpj maka yang pertama harus dilakukan ialah tutup gas, kemudian baru rem depan tunggal, begitu kecepatan turun sampai 80 kpj baru gunakan kombinasikan ketiga rem tadi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com