JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan akibat rem blong kembali terjadi. Kali ini di Sitinjau Lauik, Sumatera Barat.
Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @andreli_48, terlihat skutik yang dikendarai pengendara motor tidak dapat memperlambat lajunya karena indikasi rem tidak berfungsi.
Pengendara tersebut kemudian menabrak tebing yang berada di ujung jalan hingga keduanya terlempar ke semak-semak.
Akibatnya, kedua pengendara motor tersebut mengalami luka memar.
Baca juga: Benarkah Mobil Matik Lebih Rawan Alami Rem Blong?
“Sepeda motor mengalami rem blong di sitinjau lauik sumatera barat, pengendara dan penumpang pun terlempar,” tulis unggahan tersebut.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, kejadian tersebut sejatinya bisa disebabkan karena kurangnya perawatan terutama bagian rem.
View this post on Instagram
Pasalnya, komponen rem merupakan salah satu komponen terpenting pada kendaraan untuk mengurangi kecepatan dan memberhentikan kendaraan saat berkendara.
“Terkadang bisa juga penyebab bagian rem tersebut blong dikarenakan tromol atau piringan terlalu panas akibat saat berjalan selalu ditekan atau bisa juga karena kanvas rem yg sudah mulai tipis atau habis,” ucap Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/3/2022).
Sementara itu, pemilik bengkel spesialis matik Naranata Motor Joko Purnomo menambahkan, tidak berfungsinya sistem pengereman pada skutik disebabkan adanya pemuaian pada seal kaliper cakram.
Kondisi tersebut membuat piston pada rem tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya saat menekan cakram atau macet.
“Rem kalau dipaksa terus bekerja akan menjadi panas, jika sudah panas seal di kaliper akan memuai sehingga membuat piston di kaliper menjadi macet,” kata Joko.
Selain itu, Joko melanjutkan, terlalu sering menggunakan rem membuat piringan cakram menjadi panas sehingga permukaannya menjadi lebih licin.
“Kondisi ini membuat kampas rem tidak bisa mencengkeram dengan sempurna dan membuat rem menjadi blong,” ucapnya.
Baca juga: Pemotor, Hindari Berkendara Saat Hujan Deras
Sedangkan rem belakang yang sering digunakan juga bisa membuat tingkat kepakeman menjadi berkurang.
Maka dari itu, sebagai langkah antisipasinya, Joko menyarankan agar menggunakan rem secara bergantian, sehingga ada jeda untuk mendinginkan rem dan tidak terus-terusan menggunakan rem saat melaju di turunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.