Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bocah Kembar Tewas Tertabrak Rombongan Harley-Davidson

Kompas.com - 13/03/2022, 12:19 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Dua anak laki-laki meninggal usai menjadi korban tabrak rombongan sepeda motor Harley-Davidson di Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (12/3/2022), pukul 13.15 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi di jalan raya Kalipucang-Pangandaran, tepatnya di Blok Kedungpalumpung, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Peristiwa berawal saat rombongan motor Harley melaju kencang dari arah Banjar menuju Pangandaran. Di sisi lain kedua bocah tersebut hendak menyeberang jalan.

Baca juga: Honda Pamer 16 Mobil di JAW 2022, Cicilan Mulai Rp 2 Juta

Dua motor gede yang menabrak dua bocah kembar di Pangandaran hingga meninggal dunia.Foto: (Tribun Jabar/Padna) Dua motor gede yang menabrak dua bocah kembar di Pangandaran hingga meninggal dunia.

"Karena motor Harley itu melaju kencang, dua anak kembar yang mau nyeberang tertabraknya," kata satu saksi warga setempat, Idin, mengutip Tribun Jabar, Minggu (13/3/2022).

Kejadian naas tersebut melibatkan dua motor berkubikasi besar tersebut. Menurut Idin, korban tabrak pertama merupakan motor gede berwarna putih, kemudian yang berwarna hitam.

"Anak terpental sampai selokan. Kedua korban masih kelas dua sekolah dasar (SD) dan hendak menyeberang,"

Peggiat keselamatan sekaligus Kepala Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, jangan tertipu jalan sepi karena belum tentu aman, sebaliknya justru bisa sangat berbahaya.

Baca juga: Video Dasbor Mobil Hangus Terbakar Akibat Korek Gas Meledak

Harley Davidson Model Year 2022 resmi meluncur di IndonesiaAnak Elang Harley-Davidson Harley Davidson Model Year 2022 resmi meluncur di Indonesia

"Karena semuanya ada di situ, mulai kendaraan, manusia, hingga binatang ada. Justru jalan sepi itu berbahaya, jika diibaratkan banyak ranjaunya," ujar Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sebaiknya, saran Jusri pengguna motor atau mobil tetap hati-hati ketika berkendara. Apalagi jika ingin mendahului kendaraan lain, pastikan semua kondisi di sekitar aman.

"Kita harus bersikap antisipasi, karena bahaya bisa saja datang dari segala arah," kata Jusri.

Di sisi lain, di samping soal jalan sepi ada dua hal utama yang jadi sorotan belakangan ini, yaitu jenis motor dan berkendara secara berkelompok.

Baca juga: Viral, Video Toyota Innova Diesel Minum Pertamax, Apa Dampaknya?

Tim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya mengamankan empat pemuda mabuk yang mengendarai motor ugal-ugalan di Jalan Cimulu, Kota Tasikmalaya, Senin (20/9/2021) dini hari.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Tim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya mengamankan empat pemuda mabuk yang mengendarai motor ugal-ugalan di Jalan Cimulu, Kota Tasikmalaya, Senin (20/9/2021) dini hari.

Menurut Jusri, seseorang yang dalam sisi kehidupan lainnya sangat menjujung tinggi etika bisa berubah sikap saat menunggangi motor tertentu. Sebab, motor bisa memberikan aura dan karakter yang bisa memengaruhi biker.

“Bikers, apalagi yang menggunakan atribut atau sesuatu maka memunculkan eksklusivitas sampai arogansi. Karakter bawaan motor antara lain, ngebut, geber-geber, dan merasa superior,” ucap Jusri.

Menurut Jusri, motor akan memengaruhi perilaku pengendaranya di jalan raya. Tapi tak melulu motor dengan kapasitas besar alias moge kemudian membuat pengendara jadi ugal-ugalan. Sebab motor kecil juga punya efek yang sama.

Baca juga: Toyota Pamer Jajaran Mobil Andalan di JAW 2022

Sunset di Pantai PangandaranDisparbud Jabar Sunset di Pantai Pangandaran

“Ada model motor 125 cc namun bawaannya selalu ingin buka gas. Sementara itu, ada juga moge yang tidak nikmat dikendarai lebih dari 70 kilometer per jam (kpj),” kata dia.

Adapun berkendara berkelompok akan memunculkan rasa kebersamaan bahkan menimbulkan eksklusivitas. Bukan cuma terjadi saat berkendara. Hal itu juga bisa kejadian saat dua atau tiga orang berjalan kaki di mal.

“Kondisi tersebut akan memunculkan arogansi. Ketika Anda naik motor lebih baik sendiri, karena kalau ramai-ramai pasti akan meminta hak lebih,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau