Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Aksi Pemerasan di Kabin Bus, Kenapa Pengamen Bisa Naik?

Kompas.com - 08/03/2022, 15:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Seorang pengamen ditangkap Polsek Kalideres lantaran memeras penumpang bus di Terminal Kalideres, Sabtu (5/3/2022).

Dikutip dari Kompas Megapolitan, pengamen tersebut melakukan aksinya di kabin bus Murni Jaya. Pelaku menggunakan senjata berupa gunting yang sudah diubah bentuknya jadi menyerupai pisau untuk mengancam penumpang.

"Pelaku naik ke bus Murni Jaya, kemudian memaksa dan meminta sejumlah uang kepada penumpang," jelas Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar kepada wartawan, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Bocoran Bus Lorena dan Karina, Masih Tunggu Double Decker Beres

Seorang pengamen diamankan Polsek Kalideres lantaran melakukan aksi pemerasan terhadap penumpang di Terminal Kalideres, Kalideres, Jakarta Barat.Dok. Polres Jakarta Barat Seorang pengamen diamankan Polsek Kalideres lantaran melakukan aksi pemerasan terhadap penumpang di Terminal Kalideres, Kalideres, Jakarta Barat.

Menurutnya, pelaku biasa bekerja sebagai pengamen di dalam bus.

"Profesinya kadang mengamen tapi sehari-harinya sering di Terminal (Kalideres). Target busnya tidak menentu. Kebetulan hari itu naik Murni Jaya," kata Syafri.

Melihat kejadian seperti ini, sebenarnya bagaimana pengamen bisa masuk ke kabin bus?

Hariyadi, pengemudi bus AKAP PO Raya mengatakan, pengamen boleh masuk kabin bus selama sopan. Maksudnya, pengamen meminta izin kepada kru atau pengemudi dan tidak memaksa.

Baca juga: Kronologi Kasus Penipuan Beli Mobil di Diler Honda MT Haryono

“Sopan ini maksudnya untuk pengamen, mau ada yang kasih uang atau enggak, dia enggak marah,” ucap Hariyadi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Memang, ada saja pengamen yang memaksa penumpang untuk memberinya uang. Jika sudah ketahuan seperti itu kelakuannya, pengemudi dan kru biasanya tidak mengizinkan mereka untuk naik ke bus lagi.

“Kalau sopan, kita enggak masalah. Bahkan ada juga penumpang yang suka karena suaranya bagus, kan juga jadi terhibur,” kata Hariyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau