Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/03/2022, 14:21 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com— Fenomena kemacetan di lalu lintas jalur Puncak di Bogor menjadi hal yang sudah tidak asing lagi.

Kawasan yang terletak di Jawa Barat tersebut sudah menjadi langganan kemacetan saat masa liburan panjang, seperti liburan akhir pekan lalu.

Meskipun kemacetan jalur Puncak telah menjadi tradisi, namun hal ini tidak menyurutkan para pengendara motor atau mobil untuk pergi ke sana. Ada beberapa titik yang dikenal sebagai pusat termacet jalur Puncak.

Baca juga: Demi Mengurangi Emisi, MotoGP Tidak Akan Gunakan Mesin Hybrid

Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata mengatakan jika beberapa jalan di jalur puncak memiliki jalan yang sempit sehingga menjadi pusat kemacetan.

“Di Jalur Puncak sepanjang 22 kilometer ini ada beberapa titik jalan yang alami penyempitan. Inilah yang menjadikan tersebut dikenal titik-titik macet di Puncak,” kata Dicky baru-baru ini pada Kompas.com.

Dicky menyebutkan, titik kemacetan pertama di jalur Puncak ada di jalur Pasir Muncang. Ini adalah jalur alternatif yang berada di depan lampu merah Gadog.

Kemacetan tersebut dipicu karena ada empat jalur yang menjadi dua jalur saat di persimpangan. Oleh karena itu lalu lintas di kawasan tersebut menjadi padat dan macet.

Petugas gabungan melakukan pola rekayasa lalu lintas one way atau satu arah ke bawah di Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/2/2022).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Petugas gabungan melakukan pola rekayasa lalu lintas one way atau satu arah ke bawah di Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/2/2022).

Kemudian titik kemacetan kedua di jalur Puncak ada di simpang jalan Megamendung. Kemacetan ini dikarenakan jalur tersebut lebih kecil dan sempit dari lebar jalan sebelumnya. Akibatnya, ada penyempitan jalan saat lalu lalang kendaraan yang keluar masuk.

Titik macet yang ketiga adalah pasar Cisarua. Jalan yang sempit dan aktivitas sekitar yang sibuk, baik itu dari transportasi umum dan kegiatan pasar yang ramai membuat jalan ini selalu menjadi zona macet.

Titik yang keempat adalah Taman Safari. Sebagai destinasi wisata utama di kawasan Puncak, Taman Safari menjadi tujuan banyak orang. Ada banyak kendaraan yang keluar masuk objek wisata tersebut, bahkan jumlahnya akan meningkat saat hari libur.

Baca juga: Kasus Hakim Itong, KPK Panggil 2 Hakim PN Surabaya dan 1 PN Makassar

Titik macet itu sering terjadi di persimpangan jalan yang ada di jalur puncak. Saat kendaraan di jalan arteri atau jalan utama sedang turun atau naik akan keluar, maka menimbulkan ruang jalan yang kerap kendaraan lain makan atau ambil. Oleh karena itu ada perlambatan di titik tersebut

Sejumlah pengendara antre di jalur wisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022). Tingginya antusiasme masyarakat untuk berwisata pada libur akhir pekan dan libur Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, mengakibatkan kepadatan kendaraan di jalur Puncak Bogor sehingga Satlantas Polres Bogor melakukan rekayasa buka tutup jalur untuk mengurai kepadatan kendaraian.ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA Sejumlah pengendara antre di jalur wisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022). Tingginya antusiasme masyarakat untuk berwisata pada libur akhir pekan dan libur Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, mengakibatkan kepadatan kendaraan di jalur Puncak Bogor sehingga Satlantas Polres Bogor melakukan rekayasa buka tutup jalur untuk mengurai kepadatan kendaraian.

“Upaya kami ialah menempatkan personil di setiap persimpangan. Total persimpangan di jalur Puncak ada 23 persimpangan. Masing-masing persimpangan akan ada dua orang personil kami yang bertugas menertibkan lalu lintas disana,” imbuh Dicky.

Dicky juga menyatakan jika titik-titik kemacetan di jalur Puncak sering terjadi saat tanggal merah dan akhir pekan. Jika hari biasa tidak terlalu padat karena volume kendaraan yang keluar masuk tidak terlalu besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke