JAKARTA, KOMPAS.com - Tes pramusim MotoGP Mandalika 2022 resmi berakhir pada Minggu (13/2/2022). Meski demikian, ada sejumlah catatan sebelum balapan digelar pada Maret mendatang.
Selama tiga hari, Sirkuit Mandalika mendapat sorotan dari banyak pihak. Termasuk keluhan dari pebalap soal trek yang kotor dan membuat jalan seperti berlumpur di hari pertama setelah hujan.
Sirkuit Mandalika terakhir menggelar balap yakni WSBK 2021. Debu tersebut berasal dari pekerjaan konstruksi di area sirkuit hingga kondisi lintasan sedikit berlumpur.
Baca juga: Kuning Adalah Warna Wajib Lampu Sein, Jangan Diganti Warna Lain
Hal itu bahkan membuat MotoGP memberlakukan putaran wajib untuk membersihkan lintasan. Memang kemudian trek jadi lebih bersih, tapi timbul masalah lain.
Pebalap Aprilia Aleix Espargaro mengatakan, saat tes pramusim ada dua alasan trek jadi tidak nyaman. Pertama ialah tidak bisa menyalip, dan kedua trek licin seperti air.
“Sekarang, tidak mungkin untuk melanjutkan balapan,” kata Aleix kepada The-Race, dikutip pada Selasa (15/2/2022).
“Jika besok harus balapan, tidak mungkin, tidak mungkin. Karena dua alasan. Pertama, tidak bisa menyalip, hanya ada satu garis dan selebihnya seperti air," katanya.
“Anda menyentuhnya dan Anda jatuh dengan sangat mudah, itulah sebabnya Anda melihat banyak tabrakan selama hari-hari ini. Tapi saya yakin mereka bisa membersihkan trek dalam satu bulan,” kata Aleix.
Baca juga: Kenali Potensi Bahaya Ganti Aki Mobil Secara Sembarangan
Trek kotor karena jarang digunakan sebetulnya bukan hanya dialami Sirkuit Mandalika. Dua sirkuit lain seperti Losail Qatar dan Termas de Rio Hondo Argentina juga seperti itu.
Namun, The-Race menyebut masalah Sirkuit Mandalika lebih dalam ketimbang cuma permukaan lintasan yang kotor yaitu soal lapisan aspal.
“Masalah terbesar adalah di jalur balap yang sangat bersih setelah tiga hari dan satu juta putaran, motor di depan Anda melempar satu juta batu per tikungan ke arah Anda," katanya.
"Jika melihat lengan pebalap yang sudah mengikuti yang lain, itu seperti motocross. Motornya, layarnya, leher pebalap. Saya tidak tahu bagaimana mereka dapat meningkatkan ini. Aspalnya hilang,” katanya.
Beberapa yang dikutip ialah pebalap Mooner VR46 Marco Bezzecchi yang mengonfirmasi salah satu pelindung helmnya retak. Lengan pebalap pabrikan Ducati Pecco Bagnaia juga memar karena kena kerikil.
Baca juga: Dibuat Frustrasi Yamaha, Quartararo Buka Kemungkinan Pindah Tim
Juara Dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo mengakui tenggorokannya terkena kerikil saat mengikuti rekan setimnya Franco Morbidelli.
“Saya berada di belakang Franco dan saya terkena banyak kerikil di motor dan visor, dan saya hanya di belakang Franco, jadi bayangkan berada di belakang empat atau lima pebalap untuk banyak lap," katanya.
"Sejujurnya, setelah satu putaran leher saya sakit, dan saya tahu jika Anda tetap berada di belakang seseorang selama sepuluh putaran, leher Anda akan tetap berada di trek," kata Quartararo.
Pebalap asal Perancis itu mengatakan, ada dua titik yang perlu dibenahi yaitu tikungan 1 dan tikungan 7.
“Khususnya, saya pikir, dari tikungan 1 ke tikungan 7, aspal akan hilang, dan saya pikir untuk balapan mereka perlu melapisi tikungan 1. Ini adalah bencana total di sana. Dalam tiga hari Anda dapat melihat tanah semakin rendah,” katanya.
Baca juga: Sensasi Mengemudi GR Yaris di Jalanan Ibu Kota
Kondisi itu disebut juga bakal berpengaruh pada jalur balap atau racing line. Di tes pramusim pengujian dapat dikatakan hanya menggunakan satu jalur, tapi ini akan berbeda saat balapan sesungguhnya.
Melalui tulisan jurnalis The-Race, Simon Patterson, menyebut masalah Sirkuit Mandalika terletak pada bahan material lintasan.
Dia menduga masalahnya terletak pada proses kontruksi, di mana jenis batu agregat yang digunakan saat pengaspalan berbeda dengan batu yang seharusnya dipakai.
Batu-batu itu tidak bisa mengikat aspal dengan sempurna. Sehingga, motor yang bisa melaju sampai 300 kpj bisa membuat material tersebut terkelupas.
Baca juga: Bahaya, Hindari Nyetir Mobil Transmisi Matik Pakai 2 Kaki
Selain aspal di tikungan 1 dan tikungan 7, salah satu area utama yang menjadi perhatian jalur lurus di area finis.
The-Race menyebut satu-satunya solusi untuk itu adalah pelapisan ulang trek dari awal hingga akhir, kali ini menggunakan spesifikasi material yang benar.
Namun, dengan waktu tersisa lima minggu sebelum balapan maka hal tersebut tidak mungkin terjadi pada balapan perdana 2022.
Awalnya ada desas-desus yang beredar di paddock di hari terakhir Minggu (13/2/2022) bahwa balapan akan digeser ke akhir tahun atau dibatalkan dan ditunda hingga 2023.
Baca juga: Tanggapi Operasi ODOL, Pengusaha Truk Layangkan Surat Terbuka
Tetapi, promotor MotoGP yaitu Dorna Sport sangat ingin mengadakan balapan di Indonesia, sehingga opsi tersebut dianggap mental.
Saat ini belum ada solusi jelas mengenai hal tersebut. Namun, The-Race mengatakan bisa saja pebalap mengajukan syarat seperti yang terjadi di GP Amerika September 2021.
Di mana tahun ini pebalap hanya akan balapan di Sirkuit Amerika setelah pengelola melakukan pelapisan ulang agar sirkuit tidak bergelombang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.