Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Ada Batas Kecepatan Maksimal di Jalan Layang

Kompas.com - 05/02/2022, 13:22 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan kendaraan di jalan raya harus mengikuti aturan yang berlaku. Salah satunya, yakni mematuhi batas kecepatan.

Berbeda dari jalan biasa, pada fly over atau jalan layang terkadang ditemukan rambu batas maksimal kecepatan yang lebih rendah. Bukan tanpa alasan, sebab di jalan layang memiliki risiko yang lebih besar untuk terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Ini Kesalahan Umum Pengemudi Pemula Saat Masuk Jalan Tol

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, aturan tersebut dibuat demi keselamatan pengendara karena ada potensi terpaan angin dari samping kendaraan yang melewati jalan layang.

Semakin tinggi jalan layang yang dilalui, maka semakin terasa pula efek terpaan angin yang mengenai kendaraan. Intensitas hembusan angin pun akan semakin lebih sering dibandingkan dengan di jalan biasa.

Pengendara melintas di samping jembatan Flyover Palur yang ditutup di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (14/7/2021). Polres Karanganyar menutup total jalan layang atau flyover yang menghubungkan Kota Solo dengan Kabupaten Karanganyar tersebut untuk mengurangi mobilitas warga selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA Pengendara melintas di samping jembatan Flyover Palur yang ditutup di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (14/7/2021). Polres Karanganyar menutup total jalan layang atau flyover yang menghubungkan Kota Solo dengan Kabupaten Karanganyar tersebut untuk mengurangi mobilitas warga selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.

"Betul biasanya angin samping akan lebih besar dari pada (jalanan) di bawah," kata Marcell kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Jika sebuah kendaraan melaju dengan kecepatan melebihi batas yang sudah ditentukan pada rambu, maka efek terpaan angin akan lebih parah. Risiko terbesarnya adalah kendaraan bisa terguling ke samping karena keseimbangannya terganggu.

Baca juga: Kebiasaan Ini Sepele, tetapi Bisa Bikin Transmisi Cepat Rusak

Selain itu, Marcell turut menyebutkan dimensi jalan layang yang umumnya tidak selebar jalan biasa di permukaan tanah.

Dengan lebar jalan yang lebih minim, tentu aktivitas menyalip kendaraan lain tidak disarankan demi kemanan. Terutama pada saat menanjak atau menuruni jalan layang.

Hal lain yang menjadi alasan yakni adanya sambungan jalan layang yang biasanya memiliki jarak atau gap. Adanya gap ini wajib diperhatikan oleh para pengendara yang melewati jalan layang.

Batas kecepatan maksimal di Tol Layang Jakarta-CikampekIstimewa Batas kecepatan maksimal di Tol Layang Jakarta-Cikampek

Jika dilintasi dengan kecepatan tinggi, bukan tidak mungkin keseimbangan kendaraan akan terganggu karena permukaan jalan yang tidak rata disebabkan oleh sambungan tersebut.

Baca juga: Bocoran Insentif PPnBM 2022, Selektif untuk Mobil Rp 250 Juta ke Bawah

"Untuk sepeda motor mungkin sangat berpengaruh. Untuk mobil mungkin tidak terlalu, kecuali jika gap-nya cukup dalam," kata Marcell menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau