JAKARTA, KOMPAS.com - Ada kode-kode pada kemasan pelumas kendaraan yang mengindikasikan angka kekentalan oli dan kecocokan oli dengan spesifikasi mesin tertentu. Tiga kode yang umum ditemui adalah SAE, API dan JASO.
Kode SAE (Society of Automotive Engineers) merupakan kode yang mengindikasikan angka kekentalan oli. Umumnya, bentuk kode yang tertera pada kemasan oli ialah SAE 10 W-30, 10 W-40, atau 20 W-40, 20 W-50.
Huruf W pada kode tersebut artinya 'winter', berarti formulasi oli disesuaikan untuk beradaptasi di suhu dingin dan panas. Tujuannya adalah agar oli tidak mengenal saat suhu mobil sedang dingin atau rendah.
Baca juga: Kenali Perbedaan Oli Mesin Diesel dengan Pelumas Mesin Bensin
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, kode ini menunjukkan kemampuan oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin dan lingkungan.
"Kode untuk menandai jenis kekentalan oli akan diawali dari kata SAE, biasanya kalau di negara yang ada musim winter namanya akan ada tambahan W. Misal, SAE 15 W-40, artinya tingkat kekentalan oli mencapai angka 50 yang penggunaannya masih bisa sampai kondisi suhu minus 15 derajat celcius," ujar Didi, dikutip dari Kompas.com.
Semakin kecil angka pada kode SAE, maka formula oli tersebut akan semakin encer, sehingga oli akan lebih susah mengeras atau mengental walaupun mesin mobil bersuhu rendah. Hal ini membuat mesin mobil tetap bisa dinyalakan meskipun dalam kondisi suhu dingin.
Sedangkan kode API (American Petroleum Institute) adalah kode sertifikasi yang mengindikasikan kualitas suatu oli. Kode ini umumnya diawali dengan huruf S dan C yang melambangkan jenis mesin kendaraan, diikuti dengan abjad indikator fungsi pelumas.
"Biasanya kode oli yang tertera pada mesin bensin dimulai dengan huruf S, SA, SB, SC, SD, SE, dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode dimulai dengan huruf C, CA, CB, CC, CD. Huruf pada abjad kedua menandakan kualitas dari oli tersebut, jika abjadnya lebih tinggi berarti oli tersebut makin bagus," jelas Didi.
Umumnya, semakin tinggi abjad kedua pada kode API, maka pelumas lebih cocok digunakan untuk mesin yang lebih modern. Kendaraan keluaran lama tidak disarankan untuk menggunakan oli keluaran terbaru.
Kemudian, ada kode JASO yang umum ditemukan pada oli untuk motor. JASO atau Japanese Automotive Standard Organization merupakan lembaga Jepang yang mengecek standar kualitas oli. Kode ini menandakan bahwa oli cocok digunakan untuk mesin motor.
Baca juga: Segera Rampung, Tol Serpong - Cinere Uji Laik Fungsi Kuartal I 2022
JASO sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu JASO MA dan JASO MB. Oli dengan kode JASO MA diformulasikan untuk motor dengan kopling basah, seperti motor transmisi manual. Sedangkan JASO MB diformulasikan untuk motor dengan kopling kering, atau motor transmisi matik.
Oli dengan kode JASO MB cenderung memiliki daya gesek yang lebih rendah dibandingkan dengan JASO MA, atau memiliki karakter yang lebih licin. Sehingga, pengguna motor harus menggunakan oli sesuai dengan spesifikasi motornya.
Karena, motor transmisi manual yang diberikan oli JASO MB akan mengalami selip kopling, akibat karakter oli yang terlalu licin untuk kopling basah serta tidak mengandung komponen anti-selip yang dibutuhkan oleh motor transmisi manual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.