Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/01/2022, 12:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Micro sleep atau highway hypnosis menjadi salah satu fenomena yang biasa dialami pengemudi saat berkendara jarak jauh dalam durasi yang cukup lama.

Statisnya pemandangan lurus selama di jalan tol dapat menciptakan kondisi pengemudi menjadi jenuh dan letih, mengakibatkan pengemudi tertidur selama sepersekian detik. Hal ini bisa terjadi pada pengemudi manapun, bahkan mereka yang kualitas tidurnya baik sekalipun.

Namun selain micro sleep, ada penyakit lain yang sama berbahaya, yaitu Automatic Behavior Syndrome (ABS). Fenomena yang terjadi karena pengemudi berkendara tanpa diselingi waktu istirahat.

Baca juga: Waspada Microsleep Saat Road Trip Libur Akhir Tahun

Gejala yang dialami serupa. Tapi, berbeda dengan micro sleep yang terjadi akibat kejenuhan rutinitas berkendara, ABS terjadi akibat kelelahan.

Selain kelelahan secara fisik, kelelahan secara mental atau keadaan stres juga dapat turut memperparah fenomena ABS ini.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ABS bisa dialami oleh orang-orang yang kurang istirahat atau memiliki penyakit dalam saat mengemudi.

"Orang-orang ini (yang kurang istirahat, memiliki penyakit dalam) akan mudah mengalami keletihan. Oleh karena itu, disarankan setiap dua jam dalam perjalanan panjang, berhenti untuk beristirahat," kata Jusri pada Kompas.com, Senin (3/1/2022).

Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.monstArrr_/Unsplash Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.

Baca juga: Mendengarkan Musik Sambil Mengemudi Bukan Obat Mengantuk

Istirahat yang dilakukan oleh pengemudi juga bukannya tanpa aturan. Misal, istirahat tanpa gerak badan atau stretching. Jusri mengatakan, perlu ada gerak badan agar pengemudi tetap bugar.

"Istirahat pertama itu cukup dengan stretching, gerakan badan, 15 menit," ujar Jusri.

Selain itu, pengemudi juga disarankan melakukan power nap, atau tidur singkat selama 15 hingga 30 menit. Namun yang terpenting, pengemudi harus tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan panjang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke