Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Tubuh Mulai Lelah Saat Mengemudi Jarak Jauh

Kompas.com - 28/12/2021, 09:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen libur natal dan tahun baru 2022 dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk melakukan perjalanan jauh, untuk wisata maupun pulang ke kampung halaman.

Meskipun tidak ada larangan dari Pemerintah, pelaku perjalanan jauh diberlakukan syarat dan aturan perjalanan selama libur natal dan tahun baru.

Baca juga: Fortuner Legender Meluncur Awal Tahun 2022, Ini Bocoran Variannya

Mengemudikan kendaraan dengan jarak jauh merupakan kegiatan yang melelahkan dan menguras tenaga. Apalagi jika perjalanan yang ditempuh terbilang jauh hingga lintas provinsi, dibutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi.

Sebenarnya, pengemudi wajib beristirahat tiap saat mengemudi jauh tiap interval beberapa jam sekali. Jika memaksakan diri tetap menyetir, konsentrasi akan jauh berkurang dan berisiko menimbulkan kecelakaan.

Ilustrasi mengantuk saat berkendaraalbayan Ilustrasi mengantuk saat berkendara

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan bahwa ada beberapa gejala yang harus dikenali terkait kelelahan saat sedang mengemudi.

“Pertama pegal-pegal yang terjadi pada tubuh pengemudi. Mulai bagian tangan, pinggang, leher dan juga bahu. Jika sudah merasakannya, sudah waktunya untuk beristirahat,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Toyota Fortuner Vs Pajero Sport, Mana yang Lebih Unggul?

Gejala kedua yakni mata sudah mulai merasa perih. Hal ini bisa terjadi akibat mata dipaksa terus fokus melihat. Selain itu, mata perih juga disebabkan karena terlalu banyak menerima rangsangan cahaya dari luar kabin.

“Ketiga, persepsi jarak terganggu akibat otak mulai tidak dapat merespons dengan benar. Keempat, kepala terasa berat akibat kantuk yang dialami,” ucapnya.

Ilustrasi kecelakaan mobil.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan mobil.

Kemudian gejala terakhir dan paling berbahaya yakni mengalami tidur sesaat atau microsleep. Jika sudah sampai tahap mengalami microsleep, besar kemungkinan pengemudi akan mengalami kecelakaan.

Baca juga: Rest Area Km 52 B Tol Jakarta-Cikampek Tutup Sementara

Meski microsleep hanya berlangsung beberapa detik saja, hal tersebut sudah cukup memperbesar potensi kecelakaan. Sebab pada rentang waktu yang singkat tersebut, pengemudi sudah sepenuhnya hilang konsentrasi dan kesadaran.

“Proses sampai mengalami microsleep ini panjang, tapi banyak pengemudi yang mengabaikan dengan alasan tanggung, gengsi dan dikejar waktu,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau